Pameran Abhinaya Karya 2023, Menampilkan Ragam Koleksi Museum Sonobudoyo

Pameran Abhinaya Karya 2023, Menampilkan Ragam Koleksi Museum Sonobudoyo
Koleksi Museum Sonobudoyo yang dipamerkan dengan instalasi kekinian dan menarik ditonton. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Museum Sonobudoyo menghelat pameran temporer Abhinaya Karya 2023, Senin (6/6/2023). Melalui pameran yang dibuka untuk umum selama dua pekan ini ditampilkan ragam koleksi Museum Sonobudoyo yang bercorak kebudayaan.

Pengunjung dapat menikmati pameran ini dengan menunjukkan tiket masuk Museum Sonobudoyo. Selain pameran, ada pula beberapa kegiatan pendukung pameran seperti  seminar dan curatorial series yang dapat diikuti masyarakat umum.

Pameran ini mengangkat tema sosok Ibu dalam ragam rupa kisahnya yang terkadang penuh dengan ketidaksempurnaan. Di dalam Narasi pameran ini ada perbincangan mengenai gender dan seksuaitas, hingga upaya membentuk identitas, berpolitik dan berdaya bagi diri mereka sendiri.

"Kisah para ibu dan pergulatannya, telah banyak hadir dari narasi naskah-naskah kuno hingga artefak arkeologi dari sejak masa prehistori," kata Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY saat membuka pameran tersebut, Selasa (6/6/2023), di Museum Sonobudoyo.

Tak sedikit kisah memilukan namun juga tak sedikit yang berakhir dengan kemenangan gemilang. “Ibu yang tidak baik dianggap layak untuk disebut hantu bilamana mereka tidak mampu memenuhi ekspektasi dari masyarakat," kata dia.

Lebih lanjut Dian menjelaskan, telah lama jejak ketidaksempurnaan ibu di Indonesia menjadi stigma yang luar biasa negatif, namun mereka yang berada di dalam jejak cerita gelap itu berjuang sekuat tenaga untuk mendobrak tatanan dan cara pandang masyarakat patriarki.

Dan tak sedikit dari mereka yang berhasil berlaga dalam perlawanan hening hingga menghasilkan perubahan masyarakat.

"Setiap hari dalam kehidupan ini adalah laga yang tak berujung bagi setiap perempuan. Dalam hening dan kegelapan para ibu menjadi pijar bagi dunia untuk terus berjuang," ujarnya.

Setiap ibu memiliki laga yang berbeda satu sama lainnya. Bukan hanya tentang mengejar kesetaraan belaka, melainkan kebanggaan akan dirinya yang berhasil melewati satu hari dengan kemenangan kecil - hidup menjadi berdaya bagi dirinya sendiri meski tidak sempurna.

“Sebagain besar koleksi milik Museum Sonobudoyo akan mewarnai sudut-sudut ruang pamer. Semoga pameran ini mampu  meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap museum dengan segala koleksi beserta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya," ujarnya.

Kepala Museum Sonobudoyo, Setyawan Sahli, menjelaskan Pameran Abhinaya Karya 2023 terbagi menjadi delapan ruang dengan subtema berbeda pada setiap  ruangannya.

Ruang 1 adalah Ibu Bumi, ruang 2 dan 3 adalah Ibu dalam Kisah Mitologi, ruang 4 yaitu Gender dan Seksualitas, ruang 5 menghadirkan ruang interaktif bilik mengintip Ken Dedes,  ruang 6 hadir dengan Ibu Pusaran Politik.

Selanjutnya ruang 7 yaitu Ibu dan Identitas Busana, dan ruang terakhir adalah Para Ibu Hari Ini. Semoga pameran ini dapat menjadi wadah bertemunya informasi dengan masyarakat. Sekaligus menjadi wahana meningkatkan minat masyarakat  berkunjung ke museum. (*)