Padusan Sambut Ramadan Ditiadakan

Padusan Sambut Ramadan Ditiadakan

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Tradisi padusan menyambut bulan suci Ramadan di Kabupaten Klaten tahun ini ditiadakan. Pemerintah setempat melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) menutup seluruh obyek wisata air yang dikelola pemerintah, swasta maupun desa.

Penutupan obyek wisata sejak pandemik virus Corona pertengahan Maret silam dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran wabah penyakit yang kini melanda dunia itu.

"Ditiadakan, Mas. Semua yang dikelola pemerintah dan swasta ditutup hingga batas waktu belum ditentukan," kata Sri Nugroho, Sekretaris Disbudbarpora Kabupaten Klaten, Kamis (23/4/2020).

Agar tidak ada warga nekat melakukan padusan, petugas juga melakukan monitoring ke lapangan.

Pada tahun-tahun sebelumnya, tradisi padusan dipusatkan di Obyek Wisata Mata Air Cokro (OMAC). Biasanya dihadiri bupati, muspida dan pejabat di lingkungan Pemkab Klaten. Acara juga dimeriahkan pentas musik dan terbuka untuk umum.

Selain di OMAC seluruh obyek wisata air juga dipadati pengunjung untuk memeriahkan tradisi padusan. Mereka tidak hanya datang dari Kabupaten Klaten saja tapi juga dari daerah lain.

Namun kali ini kondisinya sungguh berbeda karena tradisi padusan tidak ada sama sekali. Pengunjung yang telanjur datang ke obyek wisata air merasa kecewa karena tidak bisa padusan bersama saudara dan teman-teman, seperti yang terjadi di tempat wisata Jolotundo Kecamatan Karanganom milik Pemkab Klaten dan Umbul Susuhan milik Pemerintah Desa Manjungan Kecamatan Ngawen.

Pada dua obyek wisata air itu meski telah dipasang pengumuman tutup namun tetap saja ada pengunjung datang ingin mandi. Mereka terpaksa pulang.

"Tidak tahu kalau ditutup, Pak. Tahun kemarin kami juga padusan di sini. Maksud kami mau padusan kok malah tutup," kata sejumlah pengunjung, Kamis siang. (sol)