Orkes Sinten Remen Siapkan Sambutan Sederhana

Orkes Sinten Remen Siapkan Sambutan Sederhana

KORANBERNAS ID, BANTUL -- Pemerintah terus melaksanakan vaksinasi secara bertahap. Vaksinasi tahap satu sejak 13 Januari 2021 diberikan untuk tenaga Kesehatan, tahap dua berlangsung sejak 17 Februari 2021 bagi pekerja publik, lansia, pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, pelayan publik dan pelaku sektor pariwisata.

Program vaksinasi tahap kedua ini termasuk di dalamnya seniman, budayawan dan pegiat seni. Vaksinasi bagi kelompok ini akan dilaksanakan di Padepokan Bagong Kussudiardja, Rabu (10/3/2021).

Presiden Joko Widodo dijadwalkan melihat langsung vaksinasi bagi 500 seniman dan budayawan ini.

Sebagai bentuk apresiasi atas kedatangan Jokowi, Orkes Sinten Remen sebagai tuan rumah dan beberapa seniman lain mempersiapkan prosesi pemyambutan sederhana, dengan protokol kesehatan.

Musisi Sri Krishna Encik sebagai salah seorang seniman yang mendapat jatah vaksin mengatakan,  dirinya siap jika tiba-tiba diminta tampil spontan.

Encik mengatakan dirinya dan seniman di Yogyakarta siap divaksin. “Aku manteb, ora wedi (tidak takut-red). Saya percaya, dan harus dilakukan (vaksinasi). Toh seluruh dunia juga melakukannya kan, ngapain ragu-ragu,” ujarnya dihubungi koranbernas.id, Selasa (9/3/2021).

Dia berharap vaksinasi menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selanjutnya iklim seni khususnya seni pertunjukan segera pulih. “Tentu tidak sama dengan sebelumnya. Kini dengan adaptasi dan penyesuaian baru, kan selama ini kita telah melakukan penyesuaian-penyesuaian,” kata dia.

Pelantun hits Celeng Degleng ini mengaku senang Jokowi secara khusus datang ke kalangan seniman. Selain itu, dengan 500 vaksinasi besok juga merupakan sebuah prestasi yang layak dicatat bagi Dinkes Bantul.

Selain pentas seni penyambutan kecil-kecilan, di galeri Padepokan Bagong Kussudiardja juga dihelat pameran seni rupa. Belasan seniman ikut berpartisipasi menampilkan karya-karyanya.

Rismanto, pelukis muda yang terkenal dengan detail lukisan Kereta Api ikut memamerkan salah satu lukisan berjudul #awasspoor "Menggerakkan Nusantara".

“Lukisan ini salah satu yang dipilih Pak Butet untuk dipamerkan. Dengan inisial JKW pada bagian depan lokomotif dibuat pada 2017. Lukisan ini merupakan ramalan dan doa sebelum Jokowi dilantik saat menjabat,” terangnya.

Lukisan yang juga ditampilkan antara lain karya (alm) Bagong Kussudiardja, Butet Kertarejasa, Ong Hari Wahyu, Hari Budiono, Jumaldi Alfi, Nasirun, Putu Sutawijaya, Sigit Santosa, Ery Hestu Wahyuni dan Lucia Hartini.

Sebelumnya, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan, pihaknya telah melakukan rakorwil (rapat koordinasi wilayah) dengan TNI dan Polri untuk memastikan kedatangan Presiden.

Pemda siap memfasilitasi vaksinasi bagi para seniman dan budayawan Yogyakarta. Pemda bahkan menyediakan vaksinator dan tenaga medis yang dibutuhkan untuk proses vaksinasi.

Bidang Komunikasi dan Kemitraan Padepokan Bagong Kussudiardja (PSBK), Septi Hariana,  mengungkapkan sejumlah seniman dan budayawan akan mengikuti vaksinasi Rabu besok. Ada sejumlah seniman yang akan simbolisasi divaksin saat kunjungan presiden.

Semua masih tergantung hasil tes swab atau PCR mereka sebagai syarat bertemu Presiden RI. Beberapa perupa yang ikut berpartisipasi dalam pameran pun telah melakukan tes swab PCR, Selasa (9/3/2021) pagi.

"Sampai saat ini infonya Pak Jokowi  akan hadir memantau vaksinasi seniman dan budayawan,” paparnya.

Beberapa nama seniman yang akan divaksin antara lain Susilo Nugroho atau Den Baguse Ngarso, Sineas Hanung Brahmantyo, Penari Anter Asmorotedjo, Pelukis Rismanto dan musisi Sri Krishna Encik hingga Marzuki Mohamad (kill the dj).

“Selain seniman dan budayawan, pegiat dan manajemen seni seperti Heri Pemad, Vindra Dhiratara, kurator Alia Swastika, serta peneliti seni Syafiatudina, juga ikut divaksin,” kata dia.

Ketua Yayasan Bagong Kussudiardja, Butet Kartaredjasa justru tidak bisa ikut vaksinasi. “Pak Butet tidak lolos syarat kesehatannya untuk vaksinasi,” tandasnya. (*)