Operator Seluler Berlomba Mengembangkan Inovasi

Operator Seluler Berlomba Mengembangkan Inovasi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Daya beli masyarakat yang menurun akibat pandemi Covid-19 berdampak pada semua operator telepon seluler. Namun hal itu ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di sektor industri telekomunikasi.

Semua operator justru berlomba menawarkan berbagai produk. Inovasi yang dikembangkan selain disesuaikan kebutuhan masyarakat untuk tetap produktif dan akses ke hiburan, juga diselaraskan kemampuan beli masyarakat.

“Kita bisa lihat produk-produk dengan harga yang lebih terjangkau atau bonus yang lebih banyak. Kami berupaya keras mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan, pada saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis. Hasilnya, kami masih mampu meraih pertumbuhan pada periode sembilan bulan tahun ini,” ungkap Dian Siswarini, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/11/2020).

Menurut Dian, pandemi Covid-19 tidak menghalangi XL Axiata terus membangun jaringan. Hingga akhir September 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 142 ribu Base Transceiver Station (BTS). Jumlah ini meningkat sekitar 10 persen dari jumlah BTS di periode yang sama tahun lalu.

Dari total sebanyak itu, 53.055 merupakan BTS 4G. Jika dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi di republik ini.

Untuk menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan guna mendukung peningkatan kualitas jaringan data setiap area. Salah satu manfaat dari proses ini adalah kapasitas jaringan transpor menjadi lebih besar. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar. “Seperti live video streaming," ujarnya mencontohkan.

Dian menambahkan, PT Axiata Tbk berhasil melalui periode sembilan bulan pertama tahun 2020 ini dengan tetap mencatat pertumbuhan kinerja yang positif. Meskipun harus menghadapi tantangan industri cukup berat, XL Axiata tetap mampu mencatat peningkatan pendapatan layanan (service revenue) sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Demikian pula, pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 12 persen YoY sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan menjadi sebesar 92 persen. Sepanjang sembilan bulan tahun ini, XL Axiata juga berhasil meraih EBITDA sebesar Rp 9,9 triliun, meningkat 34 persen YoY. Laba bersih setelah pajak pada sembilan bulan ini tercatat Rp 2,1 triliun.

“Secara kuartal, pada periode kuartal ketiga 2020 ini, EBITDA juga berhasil tumbuh 3 persen lebih tinggi dari kuartal sebelumnya (QoQ), dan laba bersih setelah pajak mencapai sebesar Rp 331 miliar,” jelasnya. (*)