Ngangkring Artfest 2024, Menghidupkan Kembali Romantisme Angkringan

Angkringan tidak harus sega kucing, tapi bisa menjual apapun.

Ngangkring Artfest 2024, Menghidupkan Kembali Romantisme Angkringan
Ngangkring Fest 2024 di Jogja Expo Center. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Di tengah era digital yang semakin mendominasi, sebuah festival unik digelar di Kota Gudeg untuk menghidupkan kembali romantisme angkringan dan memberdayakan UMKM lokal.

76 Ngangkring Artfest 2024 kembali digelar untuk kedua kalinya dengan perpaduan sempurna antara kuliner tradisional, seni kontemporer dan semangat kewirausahaan modern.

Festival yang berlangsung tiga hari, 20-22 September 2024, di Jogja Expo Center (JEC) ini menampilkan 100 gerobak angkringan, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Peningkatan signifikan ini menunjukkan antusiasme tinggi dari pelaku UMKM dan masyarakat terhadap acara yang mengusung tema Yang Penting Hepi tersebut.

Ruang kegembiraan

Ong Hari Wahyu selaku founder Ngangkring Artfest menyatakan acara ini bukan sekadar festival kuliner biasa. "Ini merupakan ruang kegembiraan bersama, tempat berkumpulnya berbagai komunitas, mulai dari komunitas masak, hip hop, hingga komunitas peduli lingkungan yang fokus mengatasi limbah plastik," ujarnya kepada awak media, Jumat (20/9/2024).

Lebih dari sekadar melestarikan budaya angkringan, festival ini juga menjadi katalis bagi inovasi kuliner. "Angkringan tidak harus sega kucing, tapi bisa menjual apapun," tambah Ong, menekankan fleksibilitas konsep angkringan modern yang diusung dalam acara ini.

Sementara itu, aspek ekonomi menjadi sorotan utama. Dengan harga tiket masuk Rp 15 ribu, pengunjung tidak hanya mendapatkan akses ke festival, tetapi juga berkesempatan memenangkan satu unit gerobak angkringan.

Langkah ini dinilai sebagai upaya kongkret mendorong lahirnya wirausahawan baru sektor informal. Dia menyatakan penting perlu ada dukungan yang berkelanjutan terhadap sektor ini.

Semakin kuat

"UMKM adalah penyangga ekonomi negara. Harapannya, setiap daerah bisa memfasilitasi kegiatan semacam ini sehingga pelaku UMKM akan semakin kuat," tambahnya.

Ngangkring Artfest tidak hanya suguhan kuliner tetapi juga dimeriahkan beragam pertunjukan seni yang memadukan tradisi dan modernitas. Mulai dari Pawai Bregada Wirososro dan Barongsai Naga Api Yogyakarta, hingga pertunjukan breakdance dan hip hop.

Festival ini menjadi potret nyata bagaimana budaya lokal dan global dapat bersinergi dalam satu panggung. Musisi-musisi ternama seperti Rebellion Rose, Ngatmobilung, dan Bravesboy turut memeriahkan acara, menambah daya tarik bagi generasi yang datang dan merasakan atmosfer unik Ngangkring Artfest.

Di tengah hiruk-pikuk festival, lomba Ciak Sega Kucing dan lomba melukis payung menjadi sorotan tersendiri, menggabungkan unsur kuliner dan seni dalam kompetisi yang menghibur sekaligus edukatif.

Kreativitas

Menurut dia, Ngangkring Artfest 2024 bukan sekadar festival. Ini adalah manifestasi dari semangat gotong royong dan kreativitas masyarakat Yogyakarta.

“Di era di mana banyak tradisi terancam punah oleh modernisasi, festival ini hadir sebagai bukti bahwa inovasi dan pelestarian budaya dapat berjalan beriringan,” kata Ong.

Dengan mengusung pesan bahwa Yogyakarta masih merupakan kota ternyaman dan terjangkau, Ngangkring Artfest menjadi showcase sempurna bagi potensi ekonomi kreatif dan pariwisata kota ini. "Orang membawa uang Rp 20 ribu di sini sudah bisa makan," kata Ong tentang daya tarik ekonomis Yogyakarta.

Melalui Ngangkring Artfest, Yogyakarta sekali lagi membuktikan diri sebagai kota yang mampu memadukan tradisi dan modernitas dengan harmonis.

Menjadi cermin

Festival itu tidak hanya menjadi ajang promosi UMKM dan budaya lokal, tetapi juga menjadi cermin semangat gotong royong dan kreativitas masyarakat Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Dengan berbagai elemen yang dihadirkan, mulai dari kuliner, seni, musik, hingga lomba-lomba interaktif, Ngangkring Artfest 2024 menjadi salah satu festival paling berkesan di Yogyakarta tahun ini, menjadikannya destinasi wajib bagi pecinta kuliner, seni, dan budaya dari berbagai penjuru negeri. (*)