Motor dan Pecahan Beton Tertinggal di Lokasi Tawuran di Kebumen
Dengan dukungan warga, tawuran ini cepat dibubarkan.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Polsek Karanganyar Polres Kebumen, Senin (10/11/2024) sore, berhasil menggagalkan tawuran antara dua kelompok remaja.
Di lokasi kejadian ditemukan sepeda motor dan pecahan beton yang tertinggal, diduga akan digunakan untuk menyerang lawan. Lokasi tawuran itu berada di Jalan Revolusi, Kelurahan Jatiluhur Kecamatan Karanganyar.
Kapolres Kebumen AKBP Recky mengungkapkan tawuran menjadikan sejumlah warga di tempat kejadian khawatir akan keselamatan mereka.
“Kami langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan. Dengan dukungan warga, tawuran ini cepat dibubarkan. Kami mengapresiasi peran serta masyarakat yang turut serta menjaga ketertiban," kata Recky, Selasa (12/11/2024).
Petugas Polres Kebumen memeriksa lokasi kejadian tawuran. (istimewa)
Setelah situasi terkendali, polisi melakukan penyisiran dan menemukan beberapa barang bukti yang ditinggalkan di lokasi tawuran.
Satu unit sepeda motor Honda Beat berwarna biru putih ditemukan di sawah sebelah utara jalan raya. Di dalam jok motor ditemukan empat handphone serta surat berkop salah satu sekolah swasta di Karanganyar.
Ditemukan pula pecahan beton semen dan sebuah ikat pinggang dengan logo salah satu sekolah swasta di Kebumen.
Temuan ini memberikan petunjuk kepada polisi terkait identitas mereka yang terlibat peristiwa tawuran itu.
Pelaku diamankan
Berdasarkan keterangan dari seorang pelaku yang berhasil diamankan, tawuran diduga dipicu saling ejek di sosial media. Perselisihan yang bermula dari dunia maya ini berujung pada pertemuan fisik yang mengakibatkan perkelahian antara dua kelompok tersebut.
Kapolsek Karanganyar AKP Jakaria mengatakan pentingnya peran institusi pendidikan dan orang tua memantau aktivitas pelajar terutama di sosial media.
“Kami mengimbau orang tua dan pihak sekolah untuk lebih memperhatikan kegiatan anak-anak, termasuk interaksi mereka di media sosial. Hal ini penting agar tidak berujung pada kejadian serupa, ' kata Jakaria.
Polsek Karanganyar memanggil para pelaku yang diduga terlibat dalam tawuran untuk dilakukan pembinaan.
Dampak negatif
Mereka didampingi orang tua serta guru dari masing-masing sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama menyelesaikan masalah ini. Langkah ini bertujuan agar para pelajar memahami dampak negatif dari perbuatan mereka.
“Pembinaan ini akan dilakukan dengan pendekatan yang lebih edukatif, agar pelajar bisa merenungi perbuatannya dan tidak mengulangi tindakan yang dapat merugikan diri mereka dan lingkungan sekitar," ujar Jakaria.
Polisi berharap ada kolaborasi dengan pihak sekolah menanamkan nilai-nilai positif kepada pelajar untuk menghindari konflik. Kepolisian terus memantau aktivitas pelajar di wilayah tersebut dan menindak tegas segala bentuk pelanggaran. (*)