Milad 60 Tapak Suci Digelar di Payakumbuh, Sudah Banyak Makan Asam Garam Dunia Persilatan

Tapak Suci harus mampu memenuhi tuntutan perubahan zaman.

Milad 60 Tapak Suci Digelar di Payakumbuh, Sudah Banyak Makan Asam Garam Dunia Persilatan
Ketua Umum PPTS, M Afnan Hadikusumo, menghadiri resepsi Milad ke-60 Tapak Suci di Payakumbuh, Minggu (30/7/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, PADANG – Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau biasa disingkat dengan nama Tapak Suci saat ini sudah berusia lebih dari setengah abad.

Tahun ini, resepsi milad ke-60 digelar di Payakumbuh Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (30/7/2023), yang dihadiri langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci (PPTS), M Afnan Hadikusumo.

Dalam sambutannya, Afnan yang menyandang Pendekar Utama sekaligus sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari DIY itu menyampaikan, Tapak Suci yang telah berusia 60 tahun sudah banyak makan asam garam di dunia persilatan.

Dengan jargon Mandiri, Berprestasi dan Mendunia, menurut dia, Tapak Suci harus mampu memenuhi tuntutan perubahan zaman.

Sebagian dari panitia Milad dan Kejurnas Tapak Suci Payakumbuh 2023. (istimewa)

“Globalisasi yang melanda dunia saat ini telah merubah paradigma masyarakat yang tadinya bergantung dengan orang lain, maka pada era global ini kita dituntut untuk menjadi mandiri dan berkualitas,” kata Afnan.

Lebih lanjut, cucu pahlawan nasional Ki Bagoes Hadikoesoema ini menjelaskan pengertian Mandiri bagi Tapak Suci adalah mampu mengurusi dirinya sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya.

Sedangkan istilah Berprestasi memiliki makna tingkat keberhasilan seseorang atau kelompok dalam mencapai tujuan yang sudah ditentukan.

Adapun Mendunia memiliki makna terkenal atau meluas ke seluruh dunia atau bahkan menjadi milik dunia.

ARTIKEL LAINNYA: Jatim Juara Umum I Kejurnas di Payakumbuh, Tapak Suci Berkembang di 22 Negara

“Untuk mengimplementasikan jargon itu, maka Pimpinan Pusat Tapak Suci menetapkan berbagai program melalui pembuatan peta jalan,” kata Afnan.

Peta jalan ini, menurut dia, menuntun Pimpinan Pusat Tapak Suci agar setiap program yang dicanangkan sesuai dengan output yang diinginkan yakni pembentukan kader pencak silat yang Mandiri, Berkemajuan dan Mendunia melalui berbagai program.

Di antaranya, Program Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, Pembenahan Kurikulum, Internasionalisasi Tapak Suci, Pembenahan Administrasi, Sarasehan Pendekar, Kejuaraan-Kejuaraan dan Evaluasi Hasil Latihan.

Dia mengakui, istilah evaluasi hasil latihan sering disamaartikan dengan ujian. “Meskipun sangat berkaitan, akan tetapi tidak mencakup keseluruhan makna evaluasi pembelajaran yang sebenarnya. Ujian atau tes hanyalah salah satu jalan yang dapat ditempuh untuk menjalankan proses evaluasi,” tambahnya.

ARTIKEL LAINNYA: SMK Kesehatan Nuzula Husada Santuni Anak Yatim Piatu

Di dunia seni beladiri pencak silat, menurut Afnan, evaluasi pembelajaran pencak silat dilakukan melalui Ujian Kenaikan Tingkat. Sedangkan untuk mengetahui prestasi dari pesilat dengan melalui kejuaraan.

Pada kepengurusan Pimpinan Pusat Tapak Suci Periode 2018 - 2023 ini telah banyak diselenggarakan kejuaraan Tapak Suci yang bertaraf Nasional maupun Internasional dalam bentuk offline maupun online.

Tahun 2023, PP Tapak Suci bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Tapak Suci Sumatera Barat mengadakan Kejuaraan Nasional Remaja Tapak Suci yang berlangsung 26 - 30 Juli 2023 di Payakumbuh. Kejurnas tersebut juga diikuti perwakilan dari 14 negara.

Afnan menyampaikan, penyelenggaraan kejuaraan ini tentu memiliki maksud untuk menggairahkan para atlet remaja Tapak Suci, serta menjaring atlet-atlet remaja Tapak Suci yang berprestasi.

ARTIKEL LAINNYA: Purworejo Peroleh Hibah DAK 2023, Berupa Jambanisasi Rp 4 Miliar untuk 13 Desa

“Dalam konteks ini kaderisasi atlet menjadi sangat penting agar nantinya Tapak Suci tidak kekurangan kader yang berprestasi,” tandasnya.

Ke depan, Pimpinan Pusat Tapak Suci akan selalu berupaya melakukan peningkatan kualitas, baik dari sisi pelatih, kurikulum, sarana prasarana pendukung, personel pesilatnya, maupun output-nya. (*)