Merespon Diskusi Pemerhati Atlantis Benua yang Hilang dengan Tarian

Merespon Diskusi Pemerhati Atlantis Benua yang Hilang dengan Tarian

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Menyaners atau sebutan untuk pemerhati Atlantis, benua yang hilang, bertemu dalam forum daring bertajuk KOPI ATLANTIS. Pertemuan ke-5 ini dilaksanakan Rabu (3/11/2021) malam.

Forum daring berjudul Babar Jatining Rasa ini diikuti menyaners dari berbagai wilayah, seperti Medan, Pekanbaru, Bengkulu, Jakarta, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Blitar, Amerika, Hongkong, dan Malaysia.

KOPI ATLANTIS adalah forum sambung rasa secara daring lewat media Zoom yang diadakan setiap tiga bulan sekali. Acara yang diadakan oleh Atlantis Research Center ini bagian dari IG Live setiap Rabu malam lewat akun @atlantisseries.

Forum yang mengangkat eksistensi Atlantis yang berada di selatan Pulau Jawa ini sudah diinisiasi sejak 20 Mei 2020. Forum ini digelar secara rutin setiap Rabu pukul 21.00 WIB. Saat ini, forum sudah memasuki episode ke-77 dan semua rekam jejak dari seri Atlantis dapat dilihat di kanal Youtube Atlantis The Great.

Koreografer Anter Asmorotedjo ikut menampilkan karyanya dalam forum ini. Tarian berjudul Sang Puspa Tajem terinspirasi dari tema-tema bahasan diskusi Reboan Menyan. Semua adegan diperankan tunggal oleh Anter diiringi tembang Puspa Tajem yang dimainkan oleh Swastika Universound.

"Karya ini sebenarnya sudah dibuat sejak 2016, tapi setelah suatu waktu saya mendengar materi yang disampaikan dalam atlantic the series beberapa waktu lalu, menginspirasi saya untuk kembali mempertunjukkannya. Semua berangkat dari apa yang sering didiskusikan," papar Anter saat mengikuti diskusi secara daring, Rabu (3/11/2021).

"Kebetulan saya suka mengoleksi topeng, maka dalam menari saya memasukkanya kedalam tarian," lanjutnya.

Beragam tema terkait keberadaan Atlantis, benua yang hilang dan diyakini berada di selatan Jawa, menjadi pembahasan. Acara ini dipandu Marius Gumono dengan Agung Bimo Sutejo sebagai narasumber utama dan Nagatapakangin sebagai penanggap.

Salah satu yang mencuat dalam pembahasan menyaners adalah di penghujung jaman Kala Bendu dan menyongsong masuknya jaman Kala Suba, terdapat banyak tanda zaman yang sudah di-jangka-kan, sudah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi.

Secara bersama-sama para pemerhati Atlantis, benua yang hilang ini, mencermati dan membicarakan tanda zaman yang akan terjadi sebagai bentuk unen-unen eling lan waspada. Tanda-tanda zaman itu termasuk aliran Sungai Brantas yang asli akan terbuka, meluasnya Darubeksi, dan lain-lain. (*)