Menjelang Pemilu 2024, Masyarakat Jogja Dilatih Menjadi Kreator Konten Anti Hoaks

Hoaks dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Menjelang Pemilu 2024, Masyarakat Jogja Dilatih Menjadi Kreator Konten Anti Hoaks
Kelas Prebunking Kepemiluan yang dihadiri Kepala Dinas Kominfo DIY. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menyelenggarakan Kelas Prebunking Kepemiluan, Kamis (5/10/2023), di Aula Kresna Diskominfo DIY.

Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas para pengelola media sosial di lembaga penyelenggara pemilu, staf Diskominfo dan media massa mencegah penyebaran hoaks Pemilu 2024.

Pelatihan yang diikuti 43 peserta ini dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY, Hari Edi Tri Wahyu Nugroho.

Hari Edi mengatakan pelatihan ini penting untuk meningkatkan kapasitas para pengelola media sosial menghadapi maraknya hoaks di Pemilu.

"Hoaks dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, kita harus bersatu melawan hoaks," kata Hari Edi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (19/10/2023).

ARTIKEL LAINNYA: Media Sosial Jadi Arena Adu Narasi dan Citra Bacapres

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, menegaskan pentingnya melawan hoaks pemilu. Menurut dia, hoaks dapat merusak demokrasi dan menghambat pembangunan.

"Hoaks harus dilawan dengan konten yang benar dan berimbang. Pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas para pengelola media sosial memproduksi konten prebunking," kata dia.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi pengenalan Learning Management System (LMS), pemetaan narasi disinformasi dan misinformasi, anatomi manipulasi informasi, prebunking dan produksi konten prebunking.

Peserta juga dibekali dengan praktik membuat konten prebunking. "Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menjadi content creator prebunking yang mampu melawan hoaks dan mendorong pelaksanaan pemilu yang bermartabat dan berbudaya," tandasnya. (*)