KOWAD Harus Menjadi Korps yang Disegani, Dihargai dan Dibanggakan

KOWAD Harus Menjadi Korps yang Disegani, Dihargai dan Dibanggakan

KORANBERNAS.ID, BANYUMAS – Globalisasi berdampak pada perubahan sikap, tata nilai, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tingkat kehidupan yang lebih baik. Globalisasi di era Revolusi Industri 4.0 juga menyebabkan terjadinya perubahan pola pikir dan tatanan kehidupan, baik sebagai prajurit TNI maupun sebagai individu.

Hal tersebut disampaikan Aspers Kasad, Mayjen TNI Mulyo Aji MA, melalui video conference pada Rakorbin KOWAD Terpusat 2020 yang mengambil tema “Menjadi KOWAD yang Profesional di Era Revolusi 4.0 dan Society 5.0”, Selasa (11/8/2020), di Ruang Data Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.

Mayjen TNI Mulyo Aji menyampaikan, sebagai prajurit TNI, Korps Wanita TNI AD (KOWAD) harus dapat berfikir maju untuk kemajuan TNI AD. Rakoorbin KOWAD Terpusat merupakan wahana penyampaian persepsi dan koordinasi penyelenggaraan pembinaan KOWAD menuju prajurit wanita yang profesional dan unggul.

"KOWAD memiliki pembinaan yang lebih, karena selain sebagai tentara profesional, juga sebagai ibu dari anak-anaknya. KOWAD harus mampu menanamkan pola komunikasi keluarga yang demokratis untuk mengakomodir perubahan generasi dalam keluarga, yaitu pada ideal berkumpul, komunikasi, berinteraksi dan berbagi. Ke depan, kebijakan pimpinan TNI AD akan semakin ditingkatkan karena profesionalisme KOWAD yang telah menjadi suatu keharusan," paparnya.

Diterangkan pula bahwa era Society 5.0 adalah konsep untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi agar dapat berdampingan dan selaras dengan kehidupan manusia. Saat ini beberapa personil KOWAD telah dipercaya untuk menduduki jabatan-jabatan strategis.

Karenanya, menurut Aspers Kasad, sebagai prajurit wanita TNI AD harus maju, baik dalam bidang kemiliterannya maupun sebagai seorang ibu. Keduanya harus dapat selaras dan seimbang dalam kehidupannya.

Sementara itu, Aris Ahmad Jaya, motivator di dalam webinar yang dilaksanakan secara serentak dalam Rakorbin KOWAD Terpusat 2020 yang diikuti oleh perwakilan anggota KOWAD Subkoor Korem 071/Wijayakusuma ini, mengatakan bahwa KOWAD harus cerdas dan profesional. Yaitu, cerdas dan profesional melihat tantangan sekaligus peluang di era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0.

"Perubahan teknologi yang drastis dan cepat, yang muncul pada era Revolusi Industri 4.0, memaksa militer beradaptasi lebih cepat dan berevolusi melakukan perubahan besar," ungkapnya.

Aris menuturkan, kemampuan militer harus dikembangkan dengan berbasis teknologi digital, big data, dan artificial intelligence.

Menurut Aris, kapasitas KOWAD harus ditingkatkan di era Revolusi Industri 4.0 dan era Society 5.0, yaitu cerdas mengelola respon, cerdas memperbesar kapasitas KOWAD dan cerdas mengelola masa depan.

Guna meningkatkan kompetensi dan kapasitas prajurit TNI, khususnya KOWAD dalam menguasai teknologi untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM), maka dibutuhkan adaptasi untuk melakukan perubahan dengan melakukan peningkatan kualitas personel yang mampu mengkolaborasi ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi informasi.

Dengan demikian, KOWAD harus mampu menjadi korps yang disegani, dihargai dan dibanggakan oleh keluarga, masyarakat dan negara. “Bukan mawar penghias taman, tetapi melati pagar bangsa,” katanya. (*)