Menjadi Peserta JKN, Keluarga Aji Sangat Terbantu Saat Dirawat di Rumah Sakit
Bukan hanya dirinya yang dirawat karena demam berdarah, istrinya juga dirawat lantaran penyakit yang sama.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berkomitmen memastikan seluruh peserta JKN mendapatkan perlindungan kesehatan tanpa perlu khawatir biaya saat mengakses pelayanan kesehatan.
Keluarga Aji Pambudi Santoso (24) warga Desa Sruweng Kecamatan Sruweng kabupaten Kebumen merasakan sangat terbantu menjadi peserta JKN, ketika keluarganya sakit memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.
Aji, sapaan akrabnya, terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) tanggungan istrinya, membagikan pengalamannya setelah menjalani rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng, awal Februari 2025.
“Kami sekeluarga merasa sangat terbantu dengan adanya Program JKN terutama ketika kemarin waktu perawatan rawat inap lantaran terkena demam berdarah," ujar Aji, Senin (28/4/2025).
Demam berdarah
Aji menceritakan saat itu bukan hanya dirinya yang dirawat di rumah sakit karena demam berdarah, istrinya dirawat lantaran penyakit yang sama.
Dia merasa sedih saat itu, istri dirawat dalam kondisi mengandung sang buah hati, dengan usia kehamilan sekitar 8 bulan.
“Jadi perasaan saya campur aduk, tidak bisa saya ungkapkan secara gamblang seperti apa. Di satu sisi saya harus berjuang melawan penyakit saya, namun di sisi lain saya juga harus menguatkan istri saya karena waktu itu dalam kondisi mengandung," ujar Aji.
Setelah dirawat selama hampir seminggu, kondisinya pun membaik dan diperbolehkan pulang. Berbeda dengan dirinya, istrinya harus dirujuk ke Rumah Sakit Margono Soekarjo Purwokerto, karena kondisinya yang terus memburuk ditandai jumlah trombosit terus menurun.
Dirujuk
"Saya sangat cemas dan tidak henti-hentinya berdoa untuk kesembuhan istri," kata Aji.
Pikirannya macam-macam. Keadaan istri dan anak karena baru boleh pulang dan tidak bisa melihat langsung sedangkan istri sudah dirujuk ke rumah sakit lain.
Selain mengkhawatirkan kondisi istri dan anaknya, juga memikirkan masalah biaya keluarganya dirawat di rumah sakit. Biaya yang dibutuhkan pasti sangat banyak, karena dia dan istrinya dirawat cukup lama.
“Biaya perawatan satu orang saja sudah pasti jutaan, apalagi ini dua orang. Pasti butuh uang yang banyak. Sementara saya waktu itu belum bekerja, jadi belum pegang uang yang cukup,” ujar Aji.
Fasilitas lengkap
Setelah mengetahui seluruh biaya perawatannya dijamin penuh Program JKN, mereka merasa sangat bersyukur. Semua pelayanan yang diperoleh tidak memerlukan biaya sedikit pun, termasuk biaya rumah sakit istri dirujuk.
Rumah sakit tempat istrinya menjalani rawat inap saat itu merupakan rumah sakit tipe A rujukan dengan fasilitas lengkap.
“Saya sujud syukur atas bantuannya karena semua pelayanan tidak memerlukan biaya sepeser pun. Alhamdulillah karena Program JKN, saat sakit, kami tidak perlu memikirkan biaya lagi,” ujar Aji.
Pengalamannya memanfaatkan Program JKN, pelayanan yang didapatkan sangat baik, mulai dari dokter hingga perawat yang datang memberikan pengobatan sangat ramah. Ruangan yang ditempati sangat nyaman dan aman.
Kamar bersih
Dokter dan perawatnya baik semua. Tiap hari datang ke kamar mengunjungi pasien, melayani dengan baik. Tidak pernah bertanya pakai JKN atau umum. "Kamar yang ditempati bersih dan nyaman, semua pasien di kamar itu juga merasa demikian,” kata Aji.
Aji sangat lega karena pada akhirnya anaknya dapat lahir dengan selamat dan istri sudah pulih seperti sedia kala setelah menjalani perawatan lebih dari dua minggu. "Anak saya masih diharuskan kontrol karena saat itu sempat dirawat di ruang PICU," ujar Aji. (*)