PMI Purworejo Meminta Masyarakat Donor Plasma Konvalesen

PMI Purworejo Meminta Masyarakat Donor Plasma Konvalesen

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Seiring melandainya angka Covid-19 di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng), permintaan plasma konvalesen sebagai terapi pengobatan Covid-19 sudah menurun.

Namun demikian Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Purworejo tetap meminta masyarakat yang sudah sembuh dari Covid-19 untuk mendonorkan plasmanya.

Hal itu sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu kembali terjadi lonjakan kasus. Kebutuhan stok plasma tersebut juga tetap harus ada mengingat PMI Purworejo juga menerima permintaan plasma konvalesen bagi daerah lain yang kekurangan stok.

Wakil Ketua PMI Purworejo Ernawan Cahyo Winardi mengemukakan, sebagai upaya penanganan pandemi Covid-19, pihaknya telah mengembangkan adanya pelayanan donor plasma konvalesen.

Donor plasma tersebut sebagai salah satu alternatif pengobatan bagi pasien yang terpapar Covid-19. Orang yang pernah terpapar Covid-19 dan sudah sembuh akan diambil plasma darahnya untuk terapi pengobatan pasien Covid-19 mulai gejala ringan hingga berat.

"Kami mengembangkan adanya pelayanan donor plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI Purworejo, saat ini masyarakat Purworejo yang pernah terpapar Covid-19 sudah bisa mendonorkan plasmanya disini, dan kami sekarang sudah menyediakan plasma bagi pasien Covid-19," jelasnya, Senin (20/12/2021).

Sebelumnya, PMI Purworejo sempat terkendala besarnya biaya pengadaan untuk menyediakan pelayanan donor plasma konvalesen. Oleh karena itu, sebelum adanya pelayanan plasma konvalesen di PMI Purworejo, pasien mencari plasma ke luar Purworejo seperti Yogyakarta.

"Itu kan cukup besar, untuk pengadaan peralatan alat kesehatannya (alkes), tapi sekarang kita sudah punya perlengkapannya dan bisa melayani donor plasma, sebelumnya kita juga sudah belajar ke PMI Cilacap, Banyumas dan Solo, lalu kita melengkapi peralatan alkesnya, lalu kita launching pelayanan ini beberapa waktu yang lalu," terangnya.

Hingga saat ini, kata Ernawan, PMI Purworejo telah mendistribusikan sekitar 115 kantung untuk plasma konvalesen. "Kita juga masih punya stok, stok ini bisa disimpan selama satu tahun," katanya.

Meskipun situasi pandemi Covid-19 di Kabupaten Purworejo sudah kondusif, namun PMI Purworejo hingga saat ini masih gencar melakukan pelayanan donor plasma konvalesen. "Masih terus, karena kita tidak tahu suatu saat dibutuhkan," katanya.

Tingkat permintaan, menurut Ernawan, saat ini sudah menurun dibandingkan beberapa waktu yang lalu saat kasus Covid-19 di Purworejo tinggi. "Mungkin hampir sudah tidak ada (permintaan plasma)," sebutnya.

PMI Purworejo menerima permintaan dari daerah lain di sekitar Purworejo yang membutuhkan plasma konvalesen. Begitu sebaliknya saat nanti Purworejo kekurangan stok plasma maka daerah lain bergantian menyediakan.

"Jadi begini, kita ada jejaring, bergantian, kalau misal ada daerah kekurangan stok bisa mencari di daerah lain, termasuk bisa mencari di Purworejo, PMI Purworejo juga sudah sering mengirim ke luar Purworejo. Jejaring itu tidak hanya untuk plasma ya, untuk darah kita juga sistemnya seperti itu," terangnya.

Ketua PMI Purworejo, Yuli Hastuti, menyampaikan pengolahan plasma konvalesen di UDD PMI Kabupaten Purworejo menggunakan metode konvensional yang menggunakan kantong darah dengan empat satelit. Hal ini sudah sesuai standar prosedur pengolahan Plasma Konvalesen dari PMI Pusat.

UDD PMI Purworejo saat ini telah memiliki peralatan untuk pelayanan donor plasma seperti Plasma Freezer untuk penyimpanan hasil pengolahan plasma konvalesen, Plasma Thawing untuk proses pengolahan darah menjadi plasma konvalesen dan beberapa alat penunjang lainnya.

Untuk persyaratan pendonor, tambah Yuli, yakni pendonor adalah orang yang pernah terkonfirmasi Positif Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh dan 14 hari terakhir tidak ada gejala atau keluhan.

Pendonor diutamakan laki-laki dan apabila perempuan belum pernah hamil. "Untuk usia 18-60 tahun, berat badan minimal 55 kg, tidak menerima transfusi darah dalam 6 bulan terakhir, sehat jasmani dan rohani serta tidak sedang mengkonsumsi antibiotik dan obat lainnya," terangnya. (*)