Menjadi Manusia Kuat di Masa Pandemi Ala Dahlan Muda

Menjadi Manusia Kuat di Masa Pandemi Ala Dahlan Muda

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA â€“ Lagu ciptaan Tulus berjudul ‘Manusia Kuat’ terdengar dalam pembukaan Program Pengenalan Kampus (P2K) di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (14/9/2020). Dinyanyikan ratusan mahasiswa UAD secara daring, lagu ini terasa jadi penyemangat mereka untuk menjadi Dahlan-dahlan Muda (sebutan untuk mahasiswa UAD-red) yang kuat ditengah pandemi Covid-19 ini. 

Bilamana tidak, seharusnya mereka dan 4.945 mahasiswa baru (maba) lainnya bisa mulai berkuliah secara tatap muka demi mengejar cita-cita. Namun karena pandemi tak juga berakhir dan tren kasus Covid-19 di berbagai daerah, termasuk di DIY yang terus meningkat, mereka harus rela mengubur kerinduannya untuk bisa kembali kuliah luring.

Termasuk saat P2K yang harus diikuti secara daring. Maba UAD yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia mengikuti upacara dan mengenakan jaket almamater di rumah masing-masing, bukan di kampus seperti tahun-tahun sebelumnya.

Apalagi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Pimpinan Pusat Muhammadiyah membuat surat edaran pelarangan kegiatan pembelajaran atau perkuliahan tatap muka di seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang Pendidikan pada September 2020 hingga waktu yang belum bisa ditentukan. Karenanya kampus tersebut akhirnya memutuskan untuk menunda kuliah luring yang seharusnya dimulai pada November 2020 mendatang.

“Kami sebagai PTM (perguruan tinggi muhammadiyah-red) sangat mengindahkan [himbauan] MCCC untuk tidak membuka perkuliahan meskipun awalnya pertengahan November akan mulai blended learning,” ungkap Rektor UAD, Muchlas disela acara.

Muchlas beralasan, kampus harus mentaati kebijakan otoritas kesehatan. Dari pertemuan PTM dengan MCCC dua hari lalu, Sabtu (12/9/2020) disepakati tidak ada pembelajaran dan perkuliahan luring saat ini. UAD mengoptimalkan peran Satgas Covid-19 dalam menerapkan protokol kesehatan di kampus.

Kalaupun ada pertemuan tatap muka, UAD menetapkannya secara terbatas. Hanya kegiatan yang tidak menimbulkan banyak kerumunan yang diperbolehkan untuk digelar seperti rapat dan uji kompetensi yang membutuhkan pertemuan tatap muka.

“Pada November nanti kami harus menggelar uji kompetensi untuk calon apoteker. Ini tidak bisa dilakukan secara daring. Karenanya kami akan minta ijin pada gubernur dan gugus tugas untuk tetap bisa menggelar secara luring dengan protokol kesehatan yang ketat,” jelasnya.

Wakil Rektor III UAD, Gatot Sugiharto SH, MH mengungkapkan kampus sengaja menggelar P2K secara daring. Maba UAD 2020/2021 mengikuti pembukaan P2K dari rumah masing-masing melalui Zoom Meeting maupun YouTube UAD.

“Program pengenalan kampus ini dilaksanakan dalam dua tahap. Semua maba nantinya akan mendapatkan sertifikat dari kampus sebagai prasyarat untuk kegiatan-kegiatan akademik,” jelasnya. 

Sekretaris Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Kemendikbud, Paristiyanti Nurwardani dalam teleconference mengungkapkan mahasiswa dari berbagai program studi perlu menguasai teknologi digital selainn bahasa asing. Penguasaan teknologi ini menjadi wajib di masa pandemi untuk bisa menerapkan kebijakan kampus merdeka.

“Mahasiswa perlu belajar tetang data dan robotic di era digital ini. Selain itu mengikuti berbagai pelatihan untuk mendapatkan sertifikat di tingkat internasional karena ijasah saja tidak cukup,” imbuhnya.(*)