Menghasilkan Rp 115 Juta, Pasar Timun Baby Diperluas

Hasil penjualan ini didapatkan dengan harga jual timun grade A.

Menghasilkan Rp 115 Juta, Pasar Timun Baby Diperluas
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo memanen timun baby, Minggu (10/9/2023). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meninjau kegiatan tanam timun baby Bupati Cup, Minggu (10/9/2023), di Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi Mandiri di Gejayan Kapanewon Depok.

Bupati turut memanen timun, tomat dan gambas bersama Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono.

Bupati menyampaikan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian.

Kustini mengajak petani jeli melihat peluang. Dengan memanfaatkan teknologi, petani juga dapat memperluas pasar untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi.

ARTIKEL LAINNYA: Petani Sleman Mengembangkan Timun Baby, Bisa Panen 35 Kali Sebulan

"Dengan memanfaatkan teknologi dan mengembangkan skill, saya harap ibu-ibu KWT dapat meraih pasar yang lebih luas dan pendapatan yang lebih banyak," kata Kustini.

Lomba tanam timun baby Bupati Cup diikuti 51 melompok wanita tani dari 17 kapanewon di Kabupaten Sleman. Diharapkan KWT berkompetisi menghasilkan tanaman yang sehat, berproduktivitas tinggi serta memenuhi standar mutu yang baik.

Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari unsur petugas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman serta praktisi ahli budi daya timun baby.

Suparmono menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan untuk menggerakkan wanita tani mengenal agribisnis dengan memanfaatkan lahan pertanian di lingkungannya. Dengan begitu diharapkan wanita tani dapat memproduksi komoditas tertentu dan berupaya meraih keuntungan.

ARTIKEL LAINNYA: Manfaatkan Tanah Kas Desa, Warga Soka Binangun Budidaya Mentimun Baby

"Tidak hanya berupaya meningkatkan produksinya tetapi KWT juga mampu memproduksi timun baby sesuai kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas,” jelas Suparmono.

Dia menambahkan, salah satu efek baik dari kegiatan ini tampak dari pendapatan KWT yang hingga saat ini telah memperoleh pendapatan Rp 115,8 juta.

“Hasil penjualan ini didapatkan dengan harga jual timun grade A antara Rp 4.250 sampai Rp 5.000 per kilogram,” ungkapnya. (*)