Mengenang Kejayaan Pabrik Gula Prembun Lewat Lukisan Mural
Tembok sepanjang 100 meter di Kampung Kranggan Kebumen itu disulap menjadi “buku komik”.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Masyarakat di Prembun Kabupaten Kebumen tergabung dalam Komunitas Pusaka Prembun (KUPU) menggambar sejarah pabrik gula zaman Hindia Belanda di Prembun. Mereka melukis mural pada pagar tembok sebuah gang sebagai upaya pelestarian sejarah lokal.
Melestarikan sejarah lokal yang diwujudkan dalam lukisan mural bukan hal yang mudah. Selain minimnya jumlah pelestari juga kurangnya media untuk melakukan edukasi.
Tembok sepanjang 100 meter di Kampung Kranggan Desa Prembun Kebumen itu disulap menjadi buku komik, dalam tanda kutip, yang menampilkan sejarah sebuah pabrik gula yang pernah mengalami masa kejayaan pada era Hindia Belanda.
Aktivis KUPU melukis mural pada tembok Gang Mangga Kampung Kranggan Kebumen. (istimewa)
Sejak dua pekan silam, sekelompok anggota KUPU dibantu warga serta pelajar SMPN 1 Prembun melakukan pembersihan dan pengecatan tembok di Gang Mangga.
Media yang juga dinding SMPN 1 Prembun itu diolah menjadi deretan lukisan berukuran 180 sentimeter x 120 sentimeter.
Sebagian anggota sibuk browsing sejarah keberadaan SF Remboen, pabrik gula di kawasan itu. Industri gula skala besar itu berjaya pada akhir 1800 an hingga dekade 1930-an.
Deretan lukisan menggambarkan budi daya tanaman tebu, pengolahan hingga proses transportasi yang ditampilkan sangat detail ibarat buku komik sejarah.
Proses pengerjaan mural Pabrik Gula Prembun. (istimewa)
Aktivis KUPU, Sri Kusumastuti, mengungkapkan pembuatan mural dengan tema Remboen Suiker Fabriken bertujuan mengembalikan kembali ingatan dan kenangan warga atas salah satu keping sejarah yang dimiliki warga Prembun.
“Pabrik Gula Prembun atau SF Remboen merupakan lembaran sejarah lokal yang sangat penting. Sayang sekali semakin sedikit warga Prembun yang mengetahuinya. Apalagi berbagai gedung dan peninggalan lainnya satu per satu hilang atau dirobohkan, " ujar Sri Kusuma Astuti.
Harapannya mural ini akan menggugah kesadaran warga untuk melakukan pelestarian cagar budaya serta aset sejarah lainnya.
Pembuatan mural selain dimotori KUPU Prembun juga didukung berbagai pihak. Selain warga dan beberapa pihak swasta yang menyumbangkan cat, juga kelompok Alumni SMPN 1 Prembun ikut menyokong pendanaan.\
Lingkungan sekolah
“Sebagai alumni SMPN 1 Prembun kami bangga atas inisiatif yang kreatif juga edukatif ini. Apalagi dilaksanakan di lingkungan sekolah sehingga memberi nilai tambah pada lingkungan. Harapannya pihak sekolah dapat memanfaatkan peluang ini untuk memperkaya materi pembelajaran para siswa,” ungkap Suparman selaku perwakilan alumni.
Proses pembuatan mural dikoordinir oleh Agustinus Dias Saputro. Selain melukis, seniman mural ini bertugas memastikan keakuratan gambar sekaligus nilai estetik dari mural yang dihasilkan.
“Mural sejarah Prembun merupakan sebuah karya yang menantang. Sejak awal saya antusias terlibat. Meskipun media yang ada sangat menantang namun misi dan gagasan di baliknya sangat menarik. Secara pribadi saya bangga terlibat dalam proyek seni yang juga memiliki sisi edukasi dan pemberdayaan warga,” ujar Dias yang juga pemusik itu.
Salah seorang warga lokal, Intarti Setyorini, mengungkapkan kegembiraannya menanggapi kegiatan tersebut. Diharapkan lukisan mural di lingkungan ini akan mendorong warga semakin giat menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.
Tampak berbeda
“Gang Mangga yang selama ini cenderung diabaikan sekarang menjadi tampak berbeda. Kami sebagai warga bangga bahwa lingkungan kami menjadi viral. Apalagi program ini sekaligus menjadi sarana edukasi untuk anak-anak kami,” kata Intarti yang juga aktivis PKK Desa Prembun.
Hingga saat ini para pegiat dan warga masih terus menyelesaikan karya mural sejarah ini. Diharapkan pertengahan Februari Komik Dinding Sejarah Pabrik Gula Prembun sudah dapat dinikmati publik dengan utuh. (*)