Mengenal Haji Isam, Pengusaha yang Jadi Inspirasi Ketahanan Pangan

Wajar jika Presiden Prabowo Subianto memberi apresiasi khusus kepada Haji Isam karena ketulusan, kesungguhan dan kepeduliannya terhadap bangsa dan negara. 

Mengenal Haji Isam, Pengusaha yang Jadi Inspirasi Ketahanan Pangan
Kepedulian Haji Isam terhadap ketahanan pangan ditandai panen perdana padi di Kampung Wanam, Distrik Ilwayab Merauke Provinsi Papua Selatan, Mei 2025. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Nama Haji Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam sudah tak asing di kalangan pengusaha. Pebisnis yang mengembangkan usahanya di Kalimantan ini bahkan banyak berkiprah dalam sejumlah program pemerintah, khususnya di bidang pertanian dan ketahanan pangan.

Sebut saja saat panen perdana padi di Distrik Wanam, Merauke Papua Selatan pada Mei 2025. Keberhasilan panen besar di lokasi itu tidak lepas dari peran besar Haji Isam.

"Haji Isam bisa menjadi inspirasi buat para pengusaha besar nasional," ujar Toto Izul Fatah, Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, melalui keterangan tertulis, Senin (26/5/2025).

Toto berpendapat, keberhasilan tersebut harus diakui salah satunya ada peran tangan dingin Haji Isam yang dari semula mengaku sudah siap dengan segala risiko, karena tidak berpikir untung rugi. Dia berkomitmen untuk kepentingan nasional, termasuk ikut serta membuka lapangan kerja.

Beras berlimpah

Padahal banyak pihak, termasuk pakar pertanian, awalnya pesimistis Papua bisa dijadikan Lumbung Pangan Nasional untuk menanam padi. Faktanya, program ini berhasil dan membuat Indonesia memiliki stok beras berlimpah dengan tak lagi impor.

“Harus jujur diakui, program swasembada pangan dengan menanam 1 juta hektar padi di Merauke yang baru dipanen pada Mei ini sangat mengejutkan. Kenapa? Karena banyak orang yang pesimis terhadap program tersebut, apalagi ditanam di wilayah Papua, bukan Jawa atau Sumatera,” katanya.

Hal yang lebih mengejutkan lagi, menurut Toto, panen padi yang menghasilkan sekitar 2,8 ton per hektar itu ternyata tidak menggunakan teknologi modern. Kecuali, saat pembukaan lahan yang menggunakan sekitar 2.000 eskavator yang dipesan Haji Isam dari China.

Menurut Toto, peran besar yang disumbangkan Bos Jhonlin Grup itu idealnya mampu menginspirasi para pengusaha besar nasional lainnya.

Misi Presiden

Termasuk, dalam hal kemampuan Haji Isam menerjemahkan misi Presiden Prabowo Subianto dalam hal ketahanan pangan nasional. Wajar, lanjut Toto, jika Presiden Prabowo Subianto memberi apresiasi khusus kepada Haji Isam karena ketulusan, kesungguhan dan kepeduliannya terhadap bangsa dan negara melalui kesediaannya mengambil peran besar dalam mewujudkan lumbung pangan nasional.

“Indonesia ke depan butuh banyak pengusaha besar seperti Haji Isam. Dan saya melihat Pak Prabowo sedang memberi ruang untuk tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha besar yang peduli dan memiliki semangat nasionalisme yang kuat seperti haji Isam,” tegasnya.

Toto mencontohkan, sikap Presiden Prabowo yang selalu mengundang Haji Isam untuk hadir dalam berbagai momen penting nasional, seperti jumpa dengan Bill Gates dan lain-lain.

“Sikap Prabowo seperti itu harus dimaknai sebagai pesan bahwa Indonesia butuh pengusaha besar yang punya nasionalisme dan peduli terhadap nasib bangsa ini. Bukan pengusaha rakus yang hanya berpikir untung dengan mengeruk sebanyak-banyaknya uang negara,” tandasnya. (*)