Masyarakat Asia Tenggara Kini Terkoneksi Secara Digital

Masyarakat Asia Tenggara Kini Terkoneksi Secara Digital

KORANBERNAS.ID -- Superapp Grab mengumumkan program kontribusi sosial miliknya bernama ‘Grab for Good’. Program ini bertujuan untuk memberdayakan lebih banyak masyarakat Asia Tenggara untuk menjangkau sejumlah akses krusial ke teknologi, peningkatan keterampilan dan layanan digital yang bagi sebagian orang merupakan kesempatan pertama kalinya.

Hal ini akan mendorong mereka untuk menjadi bagian dari ekonomi digital yang tengah tumbuh dengan pesat dan memberikan mereka lebih banyak pilihan serta kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Dengan memanfaatkan kapasitas teknologi, platform, dan kerja sama, Grab telah menetapkan sebuah misi besar untuk program “Grab for Good” yang akan dicapai pada tahun 2025.

Dengan meningkatkan inklusi dan literasi digital di Asia Tenggara, maka setiap orang, terlepas dari latar belakang atau kemampuan, dapat menikmati manfaat dari pertumbuhan ekonomi digital. Peningkatan literasi digital dan inklusi ditargetkan menjangkau bagi lebih dari 3 juta masyarakat Asia Tenggara pada tahun 2025 melalui kemitraan dengan pemerintah, perusahaan swasta dan organisasi nirlaba.

"Asia Tenggara siap menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada tahun 2030, namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Asia Tenggara yang tengah tumbuh. Jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat lebih dijangkau oleh lebih banyak orang, dan proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat dengan segera mengubah kehidupan lebih banyak orang di Asia Tenggara,” jelas Anthony Tan, Group CEO & Co-founder, Grab, Selasa (24/9/2019).

Karenanya pemberdayaan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil seperti wirausahawan mikro merupakan inti dari model bisnis Grab. Sebab bisnis skala kecil menjadi nadi dari perekonomian Asia Tenggara.

Agar mereka dapat melakukan efisiensi biaya dan meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi, Grab akan membantu lebih dari 5 juta pebisnis tradisional dan merchant kecil, selain 5 juta wirausahawan mikro yang telah tergabung dalam platform Grab untuk mendigitalisasi alur dan proses kerja mereka.

Superapp ini juga membangun angkatan kerja yang siap menyambut masa depan. Yakni 16% generasi muda di Asia Tenggara ingin bekerja di sektor teknologi masa depan.

" Grab ingin melatih 20.000 siswa melalui inisiatif pengembangan talenta teknologi, bekerja sama dengan institusi pendidikan, lembaga nirlaba dan perusahaan teknologi terdepan," jelasnya.

Untuk mencapai misi-misi ini, Grab mengumumkan dua inisiatif unggulan di bawah program “Grab for Good”. Program ini merupakan pelatihan peningkatan keterampilan dan literasi digital yang bekerja sama dengan Microsoft, dan inisiatif “Mendobrak Sunyi”, yang memberikan kesempatan bagi teman Tuli dan orang dengan keterbatasan pendengaran untuk dapat berpartisipasi lebih baik dalam ekonomi digital melalui ekosistem Grab.

"Inti dari Grab for Good adalah membangun sebuah platform yang inklusif, dan telah menjadi komitmen kami untuk menciptakan dampak positif dan berkelanjutan di setiap negara tempat kami beroperasi," ungkapnya.

Sementara Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati mengatakan Grab yang telah menghidupkan optimisme dengan cara membuat akses kepada mereka yang sebelum tidak terlayani oleh sistem yang ada. Teknologi digital memainkan peran penting dalam perekonomian, berbeda dengan prediksi bahwa teknologi digital mengganggu kehidupan manusia dan menghilangkan lapangan kerja.

"Tetapi kita dapat melihat bahwa teknolgi digital bisa menciptakan banyak pekerjaan baru," imbuhnya. (*/yve)