Masih Harus Kerja Keras Tangani Covid-19

Masih Harus Kerja Keras Tangani Covid-19

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Ketua DPRD Jawa Tengah  (Jateng) H Bambang Kusriyanto menyatakan Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jateng beserta 35 kota dan kabupaten di wilayah ini masih harus bekerja keras menangani dampak pandemi Covid-19 yang belum mereda.

“Kesadaran masyarakat dan komitmen semua lini menerapkan protokol kesehatan perlu terus dibangun agar penanganan pandemi semakin membaik,” ujarnya menanggapi pernyataan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenai langkah pembentukan Koordinator Wilayah (Korwil) Penanganan Pandemi di enam eks keresidenan di wilayah ini.

Adapun tujuan pembentukan korwil antara lain mendorong penemuan kasus di kabupaten dan kota, dengan menggunakan metode contact tracing, screening, swab serta pengiriman spesimen secara masif.

“Maka kita back up laboratoriumnya. Dan kita uji coba di tempat wisata berupa kenormalan baru agar kita bisa tahu,” kata Gubernur akhir bulan silam.

Menurut Bambang Kusriyanto, Pemprov  perlu mendorong tata kelola laboratorium terkait penerimaan spesimen, pemeriksaan dan penyampaian hasil.

“Semua pihak harus benar-benar bekerja keras, saling bergandengan tangan, dan benar-benar harus komitmen dengan protokol kesehatan, demi kebaikan bersama, di wilayah Jateng ini,” tegas Bambang di ruang kerjanya, Jumat (3/7/2020).

Kalangan dewan, lanjut dia, juga terus menerus memantau dan terjun ke daerah-daerah melalui kunjungan kerja dan melihat langsung kondisi di berbagai wilayah di Jateng.

Ketua Komisi A DPRD Jateng, Muhammad Saleh ST (kiri) saat kunjungan kerja di Pemkab Batang. (istimewa/dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Ketua Komisi A DPRD Jateng, Muhammad Saleh ST, saat memimpin kunjungan kerja ke Kabupaten Batang awal pekan ini menekankan agar pemerintah setempat segera menyusun kebijakan dan melaksanakannya di lapangan untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19.

“Kami berharap Batang bisa mengikuti daerah lain untuk masuk zona hijau Covid-19, karena sebelumnya masih zona kuning. Kami sudah mendapatkan informasi penyusunan kebijakan masih dibicarakan dengan pejabat terkait,” kata Muhammad Saleh.

Meski penyusunan kebijakan masih dikomunikasikan, Pemkab Batang dan masyarakat harus saling bersinergi, bekerja sama untuk selalu mentaati protokol kesehatan. Hal ini sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran virus itu sendiri.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Batang, Retno Dwi Irianto, saat menerima kunjungan Komisi A DPRD Jateng menjelaskan, bupati dan jajarannya sampai tingkat Kelurahan sedang berkomunikasi terkait penerapan kenormalan baru. Banyak sektor yang harus diperinci setiap kebijakannya.

“Kami memakai metode parsial. Jadi harus satu per satu dalam setiap sektor diatur. Kami mohon diberikan waktu. Sebab kebijakan tersebut memang harus diperinci, sehingga masyarakat bisa memahami keputusan atau kebijakan tersebut dibuat, kami sungguh-sungguh mempersiapkannya,” tegas Retno Dwi.

Dijelaskan, Pemkab Batang juga sudah memberikan edaran penanganan Covid-19 ke sejumlah pondok pesantren mengenai tata cara kenormalan baru. Barulah selanjutnya menyasar sektor pendidikan, perekonomian dan terus ke sektor lainnya. (red)