Mahasiswa dari Berbagai Provinsi Belajar Pek Bung dan Jatilan di Bantul

Indonesia adalah negara kaya keberagaman budaya, suku,agama dan latar belakang pemuda-pemudi.

Mahasiswa dari Berbagai Provinsi Belajar Pek Bung dan Jatilan di Bantul
Mahasiswa dari berbagai provinsi belajar seni tradisional di Bantul. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sebanyak 50 mahasiswa dari berbagai provinsi mengikuti kegiatan penguatan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bantul.

Mereka di antaranya berasal dari Provinsi Bali, NTB, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Maluku Utara, Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Bengkulu, Gorontalo dan Provinsi Kalimantan Timur.

Kegiatan itu dilaksanakan di Ingkung Kwali 1 Kalak Ijo Kalurahan Guwosari Pajangan, Selasa dan Rabu (27-28/8/2024). Tampak hadir St Heru Wismantara  MM selaku Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Bantul, Wijaya Tunggali ST sebagai Ketua FPK Bantul dan Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali  MA selaku Dosen Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta.

Pada hari kedua, mahasiswa belajar seni tradisional bersama dengan masyarakat di Kalak Ijo. Ada Pek Bung, Jatilan dan Panembrama.

Guwosari

Pek Bung merupakan musik tradisional masyarakat di Padukuhan Kalak Ijo, Guwosari Pajangan. Asal nama musik Pek Bung dari suara bambu yang berbunyi pek dan karet ban yang dipasang pada tembikar (klenthing) mengeluarkan suara bung.

Selain itu, juga dipadukan dengan alat musik yang lain seperti klenthing, bas sebul bambu, kenthongan, marakas, kodhok ngorek, triangle garputala, kendhang klenthing, keyboard, gambang bambu, seruling serta cuk dan cak.

Penyajian musik Pek Bung ada tiga bagian yaitu pembuka, isi dan penutup. Lagu-lagu yang dinyanyikan berupa keroncong, langgam, campursari dan sholawat atau kasidah.

Kesenian musik Pek Bung memiliki beberapa fungsi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya antara lain fungsi keagamaan, hiburan, estetika, komunikasi, edukasi, pelestarian, lambang atau simbol. Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam musik Pek Bung yakni nilai agama, sosial dan budaya.

Jenis tembang

Sedangkan Panembrama adalah sebuah nyanyian bersama-sama dalam bahasa Jawa, diiringi musik atau tidak. Panembrama bisa dibilang sebagai paduan suara berbahasa Jawa. Ada beberapa jenis tembang Panembrama yang disesuaikan dengan acara.

Adapun Jatilan adalah kesenian yang menyatukan antara unsur gerakan tari dengan magis. Jenis kesenian ini dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan, yang terbuat dari anyaman bambu atau kepang. Kesenian itu sering disebut dengan nama jaran kepang.

Heru Wismantara mengatakan kegiatan ini bukan sekadar serimonial saja akan tetapi dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Mereka yang hadir di sini merupakan calon pemimpin di tahun 2045, generasi Z yang akan memegang kendali NKRI. Nusantara menjadi wahana yang sangat seksi sehingga dilirik oleh negara lain.  Nusantara sudah sangat populer sejak zaman dahulu kala. Maka  kita harus bisa mempertahankan sumber daya yang ada di NKRI agar tidak jatuh ke tangan negara lain,” katanya.

Keberagaman

Ade Putranto menambahkan Indonesia adalah negara kaya keberagaman budaya, suku,agama dan latar belakang pemuda-pemudi. Di era digital saat ini,pemuda-pemudi Indonesia memiliki kesempatan yang luas untuk berinteraksi, belajar dan berkolaborasi lintas perbedaan. Keberagaman di Indonesia meliputi berbagai aspek seperti suku,agama, ras dan latar belakang sosial-budaya (SARA). 

“Pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman ini penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman merupakan kekuatan dan keunggulan bagi kemajuan Indonesia di era digital. Pemuda-pemudi Indonesia memiliki peran penting dalam   menjaga dan memperkuat keberagaman,” urainya.

Wijaya Tunggali menyampaikan terbentuknya Forum Pembauran adalah salah satu langkah untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pembauran Kebangsaan di Daerah.

“Forum Pembauran Kebangsaan yang disingkat dengan FPK adalah wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antara warga masyarakat yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan,” katanya. (*)