Lolos dari Jerat Pandemi Berkat Kain Bekas Sprei Hotel

Lolos dari Jerat Pandemi Berkat Kain Bekas Sprei Hotel

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Desainer Bayu Kuntani berbagi trik menyiasati kondisi pandemi agar usahanya tetap bertahan. Ini diberikan saat menerima kunjungan DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNP) Kota Balikpapan, Kamis (12/11/2020), di workshop sekaligus show room-nya Kembanggede Desa Gilangharjo Kecamatan Pandak Bantul.

Bayu tak hanya memajang batik karyanya tetapi juga desain baju hasil sentuhan tangannya yang kreatif, serta menampilkan Miss Bantul 2020 yang menjadi anak asuhnya  dengan balutan baju olahan dari bekas sprei hotel.

“Jadi ini kita olah dari sprei hotel yang sudah tidak  dipakai. Biasanya hotel termasuk hotel berbintang mengganti sprei beberapa kali dalam setahun. Nah kain sprei inilah yang kita olah dan dipakai Miss Bantul saat ini," kata juara nasional pemuda pelopor 2013 tersebut.

Dengan langkah itu Bayu Kuntani turut memecahkan masalah daur ulang agar sampah menjadi zero.

Baju berbahan sprei bekas tersebut melewati beberapa tahapan, mulai dari perebusan, diberi obat, pewarnaan, jadi kain kemudian didesain serta proses jahit pola.

“Saya Februari sudah membuka cabang di Rempoa Jakarta. Namun dihantam pandemi sehingga usaha saya macet. Saya yang awalnya konsen produksi batik dan kebaya, penjualan anjlok. Saat itulah saya berpikir, bagaimana trik menyiasati situasi agar saya dapat bertahan," katanya.

Maka tercetuslah ide mendesain kain sarung yang familiar dan banyak diminati orang. Juga membuat produk baju tidur diberi label Sare Sareng yang banyak diminati konsumen melalui  penjualan offline dan online.

“Saya menghilangkan ego agar tetap berputar ekonomi dan bisnis saya. Maka terciptalah sarung dengan label Puja Asmara dan baju tidur yang ternyata disambut hangat konsumen,” katanya sumringah.

Setelah lolos dari “jerat” pandemi kini Bayu yang juga aktif di KNPI Bantul itu mulai bangkit. Penjualan batik dan kebaya berjalan lagi seiring dengan aktivitas masyarakat yang mulai bangkit di era tatanan baru.

H Ahmad Batawi selaku perwakilan rombongan mengatakan kunjungan yang diikuti 18 orang itu diharapkan bisa membangun kerja sama antar-pemuda dari dua daerah.

Kunjungan  juga dilakukan ke Museum Wayang Beber Sekartaji dan Puncak Becici Dlingo sembari menikmati wisata dan sunset dari hutan pinus di ketinggian. Rombongan diterima Ketua DPD KNPI Bantul, M Farid Hadianto SE beserta jajaran pengurus.

Kunjungan ini juga sebagai bentuk sinergi untuk bersama-sama mengembangkan potensi Kota Balikpapan dan Kabupaten Bantul dalam rangka  membangun ekonomi kerakyatan. “Jadi kita bangun apa yang menjadi potensi wilayah, dan pemuda berperan di dalamnya,” kata Ahmad.

Sedangtkan Farid mengatakan KNPI Balikpapan datang ke Bantul untuk mencari ilmu dan juga bertukar wawasan tentang banyak hal. Baik mengenai UMKM, seni budaya ataupun wisata.

“Semoga ini menjadi awal kolaborasi dan sinergi serta kerja sama antar KNPI ke depannya," katanya. (*)