Lestarikan Permainan Tradisional, Puluhan OPD Bertanding Gobak Sodor

Lestarikan Permainan Tradisional, Puluhan OPD Bertanding Gobak Sodor
Keseruan permainan gobak sodor antar OPD yang digelar di GOR Among Rogo Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Sebanyak 37 kontingen perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemda DIY telah berpartisipasi dalam Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor bertema “Ngleluri Kabudayan Lumantar Olahraga Tradisional” di GOR Among Rogo.

Ajang perlombaan ini bertujuan untuk mempromosikan permainan Gobak Sodor dalam upaya melestarikan budaya tradisional DIY. Lomba yang berlangsung hingga Selasa (26/09/2023), disambut dengan antusiasme tinggi dari para suporter masing-masing kontingen.

Pada pembukaan acara, Plt. Asisten Sekda Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Setda DIY, Aris Eko Nugroho, mewakili Sekda DIY, mengungkapkan kebanggaannya terhadap keragaman budaya DIY.

Dia menekankan pentingnya menjaga, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya DIY, termasuk Gobak Sodor, sebagai bagian dari identitas masyarakat. Aris juga mengadvokasi pendekatan yang melibatkan masyarakat luas dalam pengelolaan warisan budaya.

Dalam kesempatan tersebut, Aris mengapresiasi Dinas Kebudayaan DIY atas penyelenggaraan Lomba Permainan Tradisional Gobak Sodor antar OPD Pemda DIY. Permainan ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak benda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

“Lomba ini diharapkan tidak hanya menjadi upaya melestarikan budaya, tetapi juga memperkuat kerja sama antar OPD dalam melayani masyarakat,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari fungsi Dinas Kebudayaan DIY dalam membina dan mengembangkan adat tradisi dan budaya bangsa.

Lomba permainan tradisional ini adalah yang pertama kali diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan DIY, dengan partisipasi dari 37 kontingen dari 39 instansi di lingkungan Pemda DIY.

Dian juga menekankan pentingnya kerjasama KPOTI DIY dan dukungan dari masing-masing OPD Pemda DIY dalam suksesnya acara ini. Setelah tingkat OPD, perlombaan ini akan diperluas hingga ke tingkat kabupaten/kota dan kalurahan untuk lebih mempopulerkan Gobak Sodor di DIY.

Permainan Gobak Sodor masih ada di DIY, tetapi upaya untuk menjaganya dan meneruskannya ke generasi mendatang tetap diperlukan. Evaluasi akan dilakukan, dan kompetisi antara kabupaten/kota dan komunitas di kalurahan akan menjadi langkah selanjutnya.

“Harapannya adalah agar Gobak Sodor tetap hidup dan dikenal oleh generasi selanjutnya sebagai wujud dari silaturahmi budaya yang erat dan memperkuat hubungan antarmanusia,” tandasnya. (*)