Ledakan di Bantul Diduga dari Mercon Bambu

Ledakan di Bantul Diduga dari Mercon Bambu

KORANBERNAS.ID -- Tim Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) Semarang dipimpin AKBP Rostiawan beserta tim didampingi Tim Inafis Polres Bantul dipimpin Kasatreskrim AKP Rico Sanjaya, SH SIK melakukan identifikasi di lokasi ledakan di rumah R. Andri Kusworo, di RT 35 Dusun Gadingharjo, Desa Donotirto, Kecamatan Kretek Bantul, Senin (18/11/2019) siang.

Sekitar 1,5 jam sejak pukul 11.00 WIB tim melakukan penelusuran di lokasi ledakan yang terjadi, Minggu (10/11/2019) sore.  Dalam identifikasi tim mengumpulkan  barang bukti (BB) dari lokasi berupa serpihan bambu, swap atau usapan di kaca jendela, swap tembok pagar bumi, serpihan tas kresek warna hitam, serpihan batu bata dan serpihan daun rambutan.

Turut hadir di lokasi adalah Kapolsek Kretek, Kompol Leo Fasak dan saksi korban, R. Andri Kusworo yang merupakan adik ipar Bupati Bantul Drs H Suharsono.

“Tadi ada sekitar 1,5 jam tim melakukan identifikasi dan kemudian membawa BB. Untuk hasilnya keluar kapan, kita belum tahu pastinya, namun akan dikabari. Hanya, dugaan awal dari petugas Puslabfor, ini adalah mercon atau petasan bambu dengan daya ledak rendah atau low explosive,” kata Kasatreskrim.

Diduga ledakan terbuat dari bahan sulfur, kaliumforat dan alumunium dengan  ukuran diameter 4,5 cm panjang 21 centimeter menggunakan bambu yang kepala bambunya ditutup cairan semen.

Tentang motif, hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Karena berdasaran keterangan saksi korban yang juga Kasi Keuangan Desa Donotirto kepada petugas, dirinya sedang tidak memiliki masalah apapun dan dengan siapapun.

“Untuk  motif, saat ini baru didalami dulu dari korban apakah ada permasalahan, terkait kegiatan beliau beberapa hari ini seperti apa. Jika ada mengarah suatu kejadian akan diperdalam. Tapi dari pemeriksaan, saksi korban mengaku sedang tidak ada masalah. Jadi kita belum tahu ini tindakan usil atau seperti apa,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya suasana sore di Dusun Gadingharjo, Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, Bantul mendadak gaduh. Hal ini menyusul kasus teror berupa pelemparan yang diduga bahan peledak ke rumah Andri Kusworo (49 tahun). Akibat lemparan tersebut, rumah mengalami kerusakan  kaca jendela pecah, pagar dan tembok rumah serta  tanaman di taman  rusak.

Dari keterangan yang dihimpun koranbernas.id di lapangan diketahui jika awalnya Andri Kusworo sekitar pukul 13.00 WIB takziah ke tempat temanya dan sekitar pukul 14.00 WIB pulang ke rumah kemudian bersih-bersih badan dan tiduran di sofa sembari menunggu acara genduri tetangga.

Namun alangkah terkejutnya sekitar jam ashar pukul 15.15 WIB dirinya mendengar suara ledakan dari sebelah utara rumah. Bergegas Andri mengecek ke lokasi dan mendapati asap serta tercium bau seperti karbit. Begitpun  saat dicek kaca rumah pecah, tembok, pagar rumah dan tanaman di taman mengalami kerusakan. Segera setelah kejadian dirinya melapor kepada Babinsa Serka Musdiono yang kemudian diteruskan kepada pihak terkait. (eru)