Lahap Saja Tidak Cukup, Gizi Anak Perlu Perhatian

Lahap Saja Tidak Cukup, Gizi Anak Perlu Perhatian

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Belum lama ini UNICEF mengeluarkan laporan utama Status Anak Dunia 2019 yang menyoroti isu anak, pangan, dan gizi. Dalam laporan itu disebutkan, bahwa anak balita masih mengalami malnutrisi-stunting, wasting, ataupun berat badan berlebih. Dua dari tiga anak usia 6 bulan hingga 2 tahun, beresiko menderita malnutrisi dan kelaparan terselubung, akibat rendahnya kualitas asupan makanan.

Di Indonesia sendiri jutaan anak dan remaja menderita stunting dan wasting, serta mengalami “beban ganda” akibat malnutrisi. Pola makan yang baik dan hidup bersih sehat, perlu dibiasakan sejak dini, terutama untuk mencegah berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi anak di masa depan.

Dalam hal ini, peran orang tua dan tenaga pengajar di Iembaga pendidikan, sangat penting untuk memulai edukasi tentang pentingnya pemenuhan nutrisi, terutama di lingkungan belajar seperti sekolah.

Lucy Nawaningtyas, Health and Nutrition Sustainable Development Danone Indonesia menjelaskan, salah satu hal yang penting dilakukan untuk keunggulan bangsa, adalah dengan memajukan kesehatan anak-anak usia dini.

Lembaga pendidikan memiliki peran besar dalam menentukan pembelajaran anak, termasuk edukasi mengenai gizi seimbang dan perilaku hidup bersih sehat.

“Kami melanjutkan edukasi pola asuh dan lsi Piringku empat hingga enam tahun di Bantul, sebagai perwujudan misi kami untuk membawa kesehatan melalui makanan ke sebanyak mungkin masyarakat,” paparnya di Gedung Pertemuan Kompleks Perkantoran Terpadu Pemda Kabupaten Bantul, Rabu (18/12/2019).

Kegiatan ini, merupakan misi dan visi Danone untuk menyebarkan wawasan kesehatan melalui makanan dan minuman yang sehat, ke sebanyak mungkin masyarakat. Sehingga akan tercipta anak-anak usia dini yang unggul di masa yang akan datang, demi masa depan bangsa,” imbuhnya.

Melihat kondisi yang demikian, Danone lndonesia memprakarsai dan menjadi penyandang dana pada sebuah program yang bertujuan untuk mengedukasi guru-guru PAUD, tentang makanan sehat dengan gizi seimbang dan nutrisi yang lengkap.

Mereka memperluas jangkauan program edukasi Isi Piringku yang diberi nama “Pelatihan Guru PAUD Kampanye Edukasi Isi Piringku Usia Anak 4-6 Tahun”. Acara ini mengundang 200 guru PAUD di seluruh Bantul dan dihadiri oleh istri bupati sekaligus Bunda PAUD Hj. Ema Kusmawati Suharsono.

Ema Kusmawati Suharsono menyampaikan pentingnya pemilihan gizi yang tepat, terutama untuk anak usia 4-6 tahun. Dia berharap, dalam pelatihan ini para Bunda PAUD dapat menyebarkan dan menularkan pesan tersebut.

“Kalau saya sangat suka sambal. Asal ada sambalnya, pasti makan jadi lahap. Tapi apakah mungkin anak kita juga diberi makan asal lahap, tanpa mempertimbangkan kandungan gizi? Tentu tidak seperti kita di saat kecil,”paparnya.(SM)