Lagi, Warga Keluhkan Pemasangan Jaringan Wifi yang Semrawut 

Lagi, Warga Keluhkan Pemasangan Jaringan Wifi yang Semrawut 
Gulungan kabel wifi yang dibiarkan terbengkalai di pinggir jalan Karanganom-Polanharjo tepatnya di depan bekas SD Negeri Jurangjero 2 Karanganom. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN--Pemasangan jaringan wifi di beberapa wilayah di Kabupaten Klaten dikeluhkan warga. Pasalnya, jaringan berupa kabel dan tiang tersebut dipasang asal-asalan dan semrawut. Lebih memprihatinkan lagi, jaringan yang dipasang di pinggir jalan maupun di tengah perkampungan tidak tuntas dan dibiarkan begitu saja.

Praktis, kondisi itu mengundang reaksi beragam dari warga dan pemangku wilayah. Apalagi, petugas yang melakukan pemasangan jaringan tidak izin ke warga.

Seperti yang terjadi di pinggir jalan Karanganom-Polanharjo tepatnya di wilayah Desa Jurangjero Kecamatan Karanganom, dan di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo.

Di wilayah Desa Jurangjero tepatnya di depan bekas SD Negeri Jurangjero 2, pemasangan kabel wifi di pinggir jalan sudah dilaksanakan beberapa hari lalu. Namun, bukannya dipasang di atas tiang, kabel tersebut dibiarkan teronggok di pinggir jalan.

“Pemasangan kabel sudah sekitar seminggu lalu, tapi tidak tuntas. Kabel ditarik begitu saja di atas tanah dan dibiarkan terbengkalai berhari-hari di lokasi. Ini jelas mengganggu,” kata Sutopo, warga Desa Jurangjero, Jumat (15/11/2024).

Sutopo menambahkan, selain pemasangan kabel wifi tidak beres, petugas yang memasang jaringan juga tidak dikenal warga. Sebab, mereka juga tidak pernah kulonuwun. 

“Mereka dari mana dan siapa namanya juga tidak ada yang tahu, sebab tidak pernah kulonuwun dan memperkenalkan diri,” terangnya.

Senada dikemukakan Kepala Desa Ponggok, Junaedhi Mulyono di tempat terpisah. Menurutnya, di wilayah Ponggok juga ada pemandangan jaringan wifi yang sangat menggangu warga. Terlebih pemasangan jaringan di tengah kampung.

Di pinggir jalan di depan obyek wisata The Honduras Ponggok, beberapa waktu lalu juga dipasang jaringan wifi oleh petugas lapangan. Namun, kabel tidak dipasang tuntas di atas tiang dan dibiarkan begitu saja terbengkalai.

Kondisi ini kata dia, sangat mengganggu. Apalagi aktivitas dan jumlah pengunjung di obyek wisata tersebut sangat ramai.

“Sangat menggangu, ya yang dipasang di pinggir jalan maupun di kampung-kampung,” kata dia.

Pengamatan di depan bekas SD Negeri Jurangjero 2 Karanganom, gulungan kabel wifi masih dibiarkan terbengkalai di pinggir jalan. Tidak ada yang tahu jaringan itu milik siapa. (*)