Kursi Ketua DPW PPP DIY Masih Kosong, Dukungan Arus Bawah Mengalir ke Alouvi

Kursi Ketua DPW PPP DIY Masih Kosong, Dukungan Arus Bawah Mengalir ke Alouvi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Konstituen PPP di wilayah DIY yang terdiri dari berbagai elemen organisasi, badan otonom, laskar dan beberapa tokoh masyarakat, meminta Tim Formatur Muswil DPW PPP DIY dan DPP PPP untuk mengangkat Alouvi Radya Mustofa SH MH CM sebagai Ketua DPW PPP DIY periode 2021–2026.

“Hasil terpenting dari road show saya sebagai anggota Formatur Muswil PPP DIY ke NU–Muhammadiyah, banon GPK, AMK, WPP, GMPI, laskar dan para sesepuh PPP meminta agar Alouvi Radya Mustofa diberi amanah menjadi Ketua DPW PPP DIY,” demikian disampaikan Hasyim Turmuziy dalam pers rillisnya, Sabtu (19/6/2021).

Hasyim mengatakan, elemen konstituen PPP DIY menilai Alouvi memiliki berbagai kelebihan. Sebagai kader muda, Alouvi dipandang cerdas, tegas, tanggap situasi, dan memiliki kemampuan kepemimpinan organisasi politik. Yang bersangkutan, merupakan kader partai grass root yang saat ini menjadi Ketua PW GMPI DIY dan mulai meniti karier politiknya sebagai Satgas PPP.

Selain memiliki kedekatan dengan kaum muda milenial, kader militan yang saat ini berprofesi sebagai pengacara itu juga memiliki massa militan di kalangan tokoh dan pimpinan Ormas NU–Muhammadiyah.

“Yang paling penting, Alouvi direstui para kiai NU DIY dan kiai (Ustadz) Muhammadiyah. Jadi diharapkan mampu menyatukan kembali PPP DIY sebagai partai besar. Paling tidak tahun 2024 nanti, ada 1 anggota DPR RI dari PPP dan memiliki fraksi-fraksi sendiri baik di DPRD Provinsi atau Kabupaten kota,” tandas Hasyim.

Tokoh-tokoh yang memberikan dukungan dan merestui Alouvi di antaranya KH Haedar (Gus Kendar) PP Al Munawwir Krapyak, KH Hilmi Muhammad (Gus Hilmi) PP Ali Maksum Krapyak, KH Agus Masruri (Gus Ruri) PP Al Muhdi Krapyak Lor Ngemplak Sleman yang juga MPP DPP, Gus Nur - (Mlangi) , Gus Hasan - (Mlangi) , KH Nurjamil Dimyati (Tempel), KH Heri Kuswanto (PP Lintang 9), KH Damanhuri (PCNU Bantul) dan tokoh lain dari NU.

Sementara tokoh Muhammadiyah yang mendukung antara Alouvi, di antaranya dr H. Fauzi AR (mantan Ketua DPW PPP), H. Alfian Darmawan (mantan Ketua DPW), HM. Syukri Fadholi (mantan Ketua DPW), Drs. H. Abdullah Effendi (tokoh PPP Sleman).

“Insyaa Allah, dipimpin dia, kiai NU, tokoh Muhammadiyah DIY akan bergabung dan kembali pada upaya bersama membesarkan PPP,” Hasyim menegaskan.

Ketua PW GPK DIY Toto Yuwono mengatakan, Alouvi Radya Mustofa merupakan sosok yang tepat untuk memimpin di tengah carut marut PPP DIY. Pengalaman politik tokoh ini dinilai sangat cukup. Fakta terakhir, dia ikut ambil peran bersama GPK dan satgas mengaktifkan kembali kantor DPW sejak Januari 2020 yang sebelumnya vakum.

“Yang terpenting juga, dia itu cukup satu kali aja. Sebagai pemegang SK PP GMPI sebagai Ketua PW GMPI DIY, ia juga rajin mengadakan silaturahmi kader bersama satgas, GPK, GMPI, di kantor DPW Badran,” tandasnya lagi.

Oleh karena itu, lanjut Toto, pihaknya meminta Tim Formatur seksama dalam menentukan pimpinan PPP DIY. Begitu juga kepada DPP PPP agar mengambil pelajaran dari kasus periode lalu. “Saya minta, baik Tim Formatur maupun DPP untuk menerima aspirasi berbagai konstituen PPP DIY kalau tidak ingin PPP DIY habis,” tandasnya.

Mantan Pengurus Harian DPW PPP DIY 2016-2021, KH Ariful Haq menyampaikan, bahwasannya DPP seharusnya tidak terlalu jauh mengintervensi dan lebih mengakomodir suara dari arus bawah dan juga mempertimbangkan peranan penting ulama dan warga NU serta Muhammadiyah demi mengembalikan kejayaan PPP DI Yogyakarta.

Hal yang paling dikhawatirkan bila suara dari DPC, Banom, sesepuh atau mantan-mantan Ketua DPW, ulama-ulama dari unsur NU dan Muhammadiyah tidak diakomodir oleh DPP, maka yang menjadi taruhan adalah banyaknya suara yang akan didapatkan partai pada gelaran pemilu 2024. “Hal yang paling mendasar adalah menyelamatkan suara partai,” papar KH Ariful Haq.

Sebagaimana diberitakan koranbernas.id sebelumnya, tim formatur yang ditetapkan DPP melalui surat tertanggal 7 Juni Nomer 0202/IN/DPP/VI/2021 dipimpin oleh Arsul Sani dan beranggotakan Amin Zakaria, Hasyim Turmuziy, Ahmad Zahron dan Untung Basuki Rahmad. Para tokoh ini diharapkan lebih jeli dalam menentukan pilihan. (*)