Sampaikan Tausiyah Politik, Ini yang Bikin Cemas Amien Rais

Sampaikan Tausiyah Politik, Ini yang Bikin Cemas Amien Rais

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA –  Ketua Majelis Syura Partai Ummat Prof Dr HM Amien Rais merasa cemas dan khawatir dengan kondisi negara saat ini. Seperti yang dirasakan, dilihat dan dikhawatirkan oleh sejumlah kalangan, sepintas dirinya melihat adanya proses penghancuran.

“Saya melihat sepintas, ini sepertinya ada proses yang berjalan cepat sekarang ini, yaitu penghancuran. Bukan kehancuran. Jika kehancuran bersifat alami, insidental dan natural, misalnya kehancuran lewat proses pembusukan. Kalau penghancuran ada perbuatan yang aktif. Bagaimana kita melihat penghancuran negara ini, itu riil,” ungkapnya, Minggu (5/9/2021) malam, saat menyampaikan tausiyah politik pada acara Tasyakuran Partai Ummat DIY yang berlangsung secara online.

Bukan hanya penghancuran, persoalan lain yang bikin dirinya cemas adalah terjadinyaproses pembelahan bangsa. Meski belum sampai pada tataran membahayakan, kondisi seperti itu tidak lepas dari pimpinan-pimpinan nasional yang tidak berupaya merangkul semua elemen bangsa, terlepas dari perbedaan-perbedaan yang ada. “Ini akan kita hadapi beberapa tahun mendatang,” ucapnya.

Menggarisbawahi ucapan negarawan-negarawan, Amien Rais mengakui hilangnya sebuah negara bisa sangat mudah terjadi. Negara yang pecah pasti ambruk. Dia mencontohkan Uni Soviet yang dikenal kuat akhirnya runtuh. Sebaliknya, hilangnya sebuah bangsa sangat sulit terjadi.

“Negara kita kelihatannya agak rapuh. Sekarang ini semua orang mengatakan bayi lahir sampai kakek yang belum meninggal dibenani utang masing-masing Rp 22 juta. Sehebat apapun menghadang pecahnya ledakan sosial, kalau rakyat sudah lapar dan sulit mencari kehidupan, memang tidak ada lagi teori untuk menolak itu. Hungry man is an angry man, orang lapar pemarah. Kekhawatiran kita, kelihatannya ini masih anget-anget saja. Jika sudah pecah tidak ada yang bisa melawan,” paparnya.

Berpangku tangan

Menyikapi kondisi tersebut, Amien Rais mengingatkan semua pihak, termasuk Partai Ummat, tidak boleh berpangku tangan, melainkan harus menyatukan langkah. Kehadiran Partai Ummat yang secara resmi sudah disahkan Kementerian Hukum dan HAM, akan ikut sharing menentukan masa depan bangsa dan negara.

“Memang, tidak boleh orang beriman itu berpangku tangan menjadi penonton, karena surga bukan disiapkan untuk para penonton yang pasif. Surga sedikit mahal. Mahal sekali. Insyaallah dengan segala niat, selama Partai Ummat berjuang di jalan Allah maka Allah berkenan menunjukkan jalan mencapai kesuksesan. Tidak ada kata putus asa,” ucapnya.

Diakui, zaman  memang sudah berubah. Tantangannya berubah pula. Dimensinya berlangsung cepat. Perkembangan teknologi informasi juga cepat. Apabila menggunakan pola pikir tahun 60-an atau 90-an maka tidak efektif lagi.

“Tantangan bagi Partai Ummat sekarang ini, agar kita cepat mengurai masalah bangsa. Konsep pemikiran dijabarkan dalam langkah srategis dan taktis. Artinya kita punya tantangan cukup berat, buat saya yang menuju umur 78 tahun masih terus belajar. Masa depan di tangan generasi muda,” kata Amien Rais.

Acara tasyakuran bertema Perspektif dari Jogja untuk Indonesia 2045 yang dipandu Dyah Noviati itu dibuka dengan kalam illahi oleh Muh Dahlan dari DPC Partai Ummat Depok Sleman, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Partai Ummat, kemudian dilakukan pula pemotongan tumpeng.

Sejumlah tokoh menyampaikan ucapan selamat melalui rekaman video. Mereka adalah Dr H Khamim Zarkasih P MSi selaku Ketua Kahmi DIY, Ketua Keluarga Besar PII DIY Dr Halimi Jadzim Hamidy, Dirut Islamic Center Al-muthi'in, Ustad Daru Lalito Wistoro BE SE. Kemudian, HJ Siti Zulaihah dari Aisyiyah maupun HM Syukri Fadholi SH selaku Ketua Forum Ukhuwah Islamiah (FUI) DIY.

Semua berharap Indonesia menjadi negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, gemah ripah loh jinawi. Tak ketinggalan, ada tayangan selintas video Ahmad Hanafi Rais berpantun mengajak gabung ke Partai Ummat.

Ketua Partai Ummat DIY Dwi Kuswantoro mengatakan inilah  momentum awal Partai Ummat DIY tampil di hadapan publik secara lebih luas. Tergambar optimisme mencapai target tiga besar partai pemenang pemilu 2024.

“Parpol hari ini lebih menekankan mobilisasi tetapi sangat minim edukasi. Insyaallah Partai Ummat DIY akan merintis sekolah kader bangsa, kita harapkan hadir di desa-desa untuk mengedukasi warga dan mempersiapkan kader pada semua level. Pendidikan akan menjadi jalan yang kita tempuh,” kata dia.

Untung Cahyono dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY menyatakan bagi Muhammadiyah keberadaan Partai Ummat sangat penting karena sejalan dengan persyarikatan yang dilandasi semangat melaksanakan tugas dengan kerja keras, ikhlas, cerdas dan berkomitmen.

Sedangkan Syukri Fadholi menyampaikan, Partai Ummat merupakan harapan besar bagi umat Islam Indonesia dan rakyat untuk meluruskan kembali tatanan kehidupan bangsa yang semakin menjauh dari cita-cita Proklamasi. Harapannya, parpol ini sebagai juru penerang untuk kembali ke jalan yang benar Pancasila dan UUD 45.

Ketua Umum Partai Ummat Dr Ing Ridho Rahmadi S Kom MSc memastikan akan merekrut kader dan calon pemimpin bangsa melalui proses yang terukur dan evaluasi. Inilah yang disebut strategi leadership engineering. (*)