Kunjungi Kopwan Srikandi, Menkop Memberi Pesan Khusus untuk Kemajuan Koperasi

Kunjungi Kopwan Srikandi, Menkop Memberi Pesan Khusus untuk Kemajuan Koperasi

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO—Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, pertumbuhan ekonomi secara nasional tetap bisa didorong meski dalam kondisi pandemi. Syaratnya, pemerintah dan masyarakat bisa bersama-sama mengendalikan kasus Covid-19.

“Semakin tinggi penduduk yang telah divaksin, maka paparan Covid-19 akan bisa lebih dikendalikan. Itu artinya, kita memiliki kesempatan untuk mendorong pemulihan ekonomi,” ungkap Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (UKM RI) Teten Masduki, pada saat kunjungan kerja ke Koperasi Wanita (Kopwan) Srikandi di Kabupaten Purworejo, Sabtu (28/8/2021).

Dirinya hadir untuk melihat langsung produksi gula kristal, sekaligus menyaksikan peluncuran produk terbaru yakni nexstar coconut syrup. Didampingi Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, Teten menempelkan logo pada produk terbaru milik Kopwan Srikandi yang telah siap diekspor itu.

Menkop mengapresiasi Kopwan Srikandi sebagai koperasi yang berhasil mengembangkan industri yaitu pembuatan gula semut bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Teten juga sempat meresmikan rumah produksi gula kristal (brown sugar) di Desa Wonoroto Kecamatan/Kabupaten Purworejo.

Menkop UKM Teten Masduki mengatakan, Kopwan Srikandi perlu didorong untuk terus mengembangkan potensinya. Selain itu, petani yang menjadi mitranya juga perlu untuk dibina dan didorong agar lebih berkembang.

“Kopwan Srikandi perlu melakukan pengembangan pabriknya dan juga kemitraan di petaninya. Karena petani kelapanya yang menjadi supplier juga harus dipikirkan, agar mereka dapat mengembangkan usahanya dengan mendapatkan bibit kelapa yang unggul. Jadi tidak hanya dari bisnis saja, tetapi juga fungsi sosialnya, ada proses edukasinya,” katanya.

Pada kesempatan itu, Teten mengajak provinsi, lembaga pengelola dana bergulir (LPDB) dan perbankan untuk berintegrasi mengembangkan koperasi seperti Kopwan Srikandi ini.

“Petani kelapa kan luas di Indonesia ini, sehingga suplai bahan bakunya akan cukup. Sehingga kalau ini diperbesar, dapat menjadi model koperasi produksi yang masuk dalam skala bisnis,” imbuhnya.

Dirinya berharap, pada tahun 2045 Indonesia akan benar-benar mampu menjadi negara maju. Salah satu syarat untuk mewujudkannya adalah dengan menambah wirausaha.

“Jumlah wirausaha kita kurang dari 4 persen. Padahal untuk menjadi negara maju minimal ada 4 persen wirausaha. Harapannya di tahun 2045 sesuai prediksi, kita mempunyai potensi untuk menjadi negara maju. Nah salah satu syaratnya harus menambah wirausaha baru,” ujarnya.

Teten menambahkan, bertambahnya produsen permesinan juga perlu didorong agar ke depan dapat berkembang menjadi industri permesinan. Dirinya menceritakan, dahulu industri di Eropa juga terus tumbuh karena industri permesinannya juga tumbuh.

“Jadi bukan hanya memproduksi gula, tetapi kita juga bisa memulai memproduksi permesinan. Arah UMKM koperasi mengarah ke industrialisasi ya seperti itu. Jadi jangan koperasi dan UMKM masih mengurus mikro terus. Kita harus mulai mengkonsolidasi menjadi kekuatan ekonomi yang lebih besar,” pungkasnya.

Yuli Hastuti menjelaskan, saat ini di Kabupaten Purworejo terdapat 279 koperasi dengan jumlah anggota mencapai 49.646 orang. Jumlah asetnya mencapai Rp 552 miliar dan omsetnya Rp 448,5 miliar.

Saat ini baru terdapat 3 koperasi rantai pemasok yang sudah melakukan ekspor yakni Kopwan Srikandi, Koperasi Karmatera dan KSU Mitra Usaha. Sedangkan untuk UMKM berjumlah 33.532 unit, dengan berbagai bidang usaha. Beberapa di antaranya sudah berorientasi ekspor. Antara lain brown sugar, kayu dan kerajinan bambu.

“Kami berharap pemerintah pusat terus memberikan dukungan dan fasilitasi agar koperasi dan UMKM di Kabupaten Purworejo semakin maju dan berkembang. Apalagi saat ini, di tengah berbagai permasalahan akibat pandemi yang telah mempengaruhi hampir semua sektor,” katanya.

Ketua Koperasi Wanita Srikandi, Sri Susilowati menjelaskan, pihaknya selama ini telah mengekspor produk ke Rusia, Belanda, Kanada dan beberapa negara. Namun dalam bentuk curah dan gula kristal.

“Jadi di sana mereknya diubah. Kita tidak tahu apa mereknya. Saat ini kita sedang komunikasi ke FDA, agar kita menjadi member amazon yang akan menjualkan produk kami,” terang Sri.

Sebagai persiapan, koperasi katanya, sudah sudah mengimpor botol dari China sebanyak 28.500 buah. Sehingga ketika ada pesanan mereka sudah siap melayani.

“Kami mengucapkan terimakasih atas kedatangan Pak Menteri ke usaha kami. Ada pesen dari beliau agar usaha kami bisa bisa dijadikan satu lokasi. Sementara ini usaha kami ada di beberapa lokasi,” sebut Susi. (*)