Kolaborasi Daihatsu dan KKN UGM Peduli Thalassemia, Menyasar 43 Desa se-Indonesia

Kolaborasi Daihatsu dan KKN UGM Peduli Thalassemia, Menyasar 43 Desa se-Indonesia
Sosialisasi tentang thalassemia untuk mahasiswa UGM calon peserta program KKN. (istimewa)  

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Astra Daihatsu menggandeng Direktorat Pengabdian pada Masyarakat UGM, menggelar program KKN dengan muatan khusus Peduli Thalassemia. KKN dengan muatan khusus ini akan menyasar 43 desa di berbagai wilayah se Indonesia.

Mengawali rangkaian kerjasama, perwakilan dari mahasiswa calon peserta program KKN, Senin (4/12/2023) mengikuti pembekalan dan sosialisasi mengenai Thalassemia di Gedung UC UGM. Peserta yang hadir, diharapkan akan meneruskan pengetahuan mengenai thalassemia kepada mahasiswa peserta KKN yang lainnya, dan kemudian menjadikan materi thalassemia ini sebagai program KKN mereka.

Direktur Pengabdian Direktorat Pengadian kepada Masyarakat UGM, Dr dr Rustamaji M.Kes mengatakan, muatan khusus mengenai thalassemia diberikan untuk mahasiswa peserta program KKN-PPM UGM periode 4 tahun 2023. Program KKN akan berlangsung dari Desember 2023 hingga Februari 2024. Selain thalassemia, pihaknya juga memberikan muatan khusus untuk Pendidikan Kewarganegaraan termasuk hak politik dan materi mengenai merajut kebangsaan.

“Melalui kerjasama dengan Daihatsu ini, kami ingin kesadaran masyarakat mengenai thalassemia semakin terbangun. Kemudian muncul kesadaran untuk melakukan skrining sejak dini, guna penanganan penderita secara lebih baik,” kata Rustamaji.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan mengutip World Health Organization (WHO), insiden pembawa sifat Talasemia di Indonesia berkisar 6-10%. Artinya bahwa dari setiap 100 orang penduduk terdapat 6-10 orang yang merupakan pembawa sifat Thalasemia.

Data World Bank menunjukkan bahwa 7% dari populasi dunia merupakan pembawa sifat thalassemia. Setiap tahun sekitar 300.000-500.000 bayi baru lahir disertai dengan kelainan hemoglobin berat, dan 50.000 hingga 100.000 anak meninggal akibat thalassemia β, 80% dari jumlah tersebut berasal dari negara berkembang.

“Angka ini besar dan menuntut kepedulian kita semua. Jangan sampai bonus demografi pada tahun 2045 nanti, warga usia produktif kita mendapat beban ganda, yakni beban generasi muda yang terjerat thalassemia dan beban dari manula yang juga semakin banyak karena angka harapan hidup yang meningkat,” kata Aji.

Andi Widyastono selaku ketua panitia menambahkan, Daihatsu sejak 12 tahun silam menaruh perhatian serius terhadap upaya memerangi kasus thalassemia di Indonesia. Program dilaksanakan oleh seluruh kantor cabang di Indonesia, dengan menggandeng pihak-pihak terkait.

Pada awal program, Daihatsu lebih menyasar kepada penderita thalassemia, melalui pemberian alat bantu bagi penderita, kemudian menggalakkan kegiatan donor darah serta secara periodik menggelar fun game dengan mengajak penderita dan keluarganya. 

“Serangkaian kegiatan Peduli Thalasemia merupakan komitmen kami sebagai perusahaan dalam rangka tanggung jawab sosial pada masyarakat. Kolaborasi bersama UGM merupakan pelaksanaan kedua kalinya setelah tahun 2022, dan memasuki tahun ke 12 Daihatsu Peduli Thalasemia sejak di inisiasi tahun 2011,” katanya.

Kolaborasi dengan KKN-PPM UGM ini, bertujuan memberi pengetahuan dan pemahaman peserta KKN sebelum terjun ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi Thalasemia ke masyarakat di lokasi pelaksanaan KKN mereka nantinya.

Daihatsu Sales Operation, terus mendorong sosialisasi agar masyarakat teredukasi mengenai dampak thalassemia. Cara ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya menekan mata rantai penyebaran, dan membantu pengobatan bagi penderita serta keluarga penderita.

“Dalam hal ini kami menekankan tindakan preventif dan kuratif sebagai solusi efektif penanganan hulu dan hilir,” lanjutnya.

Strategi yang dilakukan DSO, lanjutnya, adalah melalui edukasi masyarakat umum, agar masyarakat memiliki pemahaman secara umum terkait thalassemia. Kemudian, Langkah ini diikuti dengan  kegiatan screening thalassemia, agar masyarakat dapat mengidentifikasi potensi carrier/pembawa sifat dalam dirinya. Karena seperti yang diketahui, bahwa salah satu penyebab thalassemia adalah pernikahan pasangan sesama pembawa sifat.

“Kami juga sedang dalam perencanaan untuk memberikan dukungan bagi penderita, dengan menyiapkan rumah singgah dan bagi para penderita, mengingat saat ini fasilitas penanganan bagi penderita khususnya di daerah masih terbatas. Tidak sedikit keluarga dari penderita yang datang jauh dari luar daerah. Keberadaan rumah singgah kita harapkan akan meringankan beban mereka,” pungkasnya. (*)