Kiai Achmad Hamid Pimpin MUI Purworejo

Kiai Achmad Hamid Pimpin MUI Purworejo

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purworejo masa khidmah 2020-2025 dilantik. Adapun ketua umumnya adalah KH Achmad Hamid AK SpdI. Dia menggantikan (alm) KH Abdullah Syarqowi. 

Pelantikan pengurus dilakukan Ketua Umum MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji, Senin (21/9/2020), di Pendapa Kabupaten Purworejo.

Pelantikan disaksikan Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti beserta Forkompimda, Sekda Said Romadhon, tokoh ulama dan kepala dinas terkait.

Yuli Hastuti mengucapkan selamat atas dilantiknya Ketua Umum MUI beserta pengurus. Dia berharap mereka mampu melanjutkan kepengurusan MUI sebelumnya.

Selain itu, juga menjadikan organisasi ini dibutuhkan masyarakat utamanya berkaitan dengan kebenaran-kebenaran ajaran Islam.

Menurut Yuli, MUI merupakan wadah atau majelis tempat berhimpunnya para ulama dan cendekiawan muslim, untuk menyatukan gerak dan langkah umat Islam dalam mewujudkan cita-cita bersama.

Di antaranya, merajut kebersamaan atas dasar ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah dalam ikhtiar turut menjaga keutuhan NKRI, serta demi terwujudnya umat Islam yang berkualitas dan berkarakter rahmatan lil alamin.

Dengan berbagai persoalan yang ada, kata Yuli Hastuti, kehadiran MUI makin dirasakan sebagai sebuah organisasi kepemimpinan umat Islam yang bersifat kolektif dalam rangka menjaga moralitas masyarakat, serta meningkatkan persatuan umat Islam dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengurus MUI Kabupaten Purworejo yang baru diharapkan semakin amanah dan melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya sebaik-baiknya demi kemaslahatan umat.

“Saya juga mohon agar MUI turut serta perannya dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 dan mohon doanya, semoga Covid-19 segera berakhir dan kita bisa beraktivitas seperti sediakala,” kata Yuli Hastuti.

Kehormatan

Ketua Umum MUI Jawa Tengah KH Ahmad Darodji bersyukur masih ada yang mau menjadi pengurus MUI. “Menjadi pengurus MUI itu menambah waktu, tenaga dan pikiran. Berbeda kalau menjadi camat atau pejabat lain mendapat kehormatan,” kata dia.

Dia menegaskan MUI dibutuhkan masyarakat. “Jadi silakan digunakan sebaik-baiknya termasuk ikut mensosialisaikan pencegahan Covid, bisa melalui ceramah pengajian dan khutbah,” kata dia.

Pada bagian lain soal pilkada serentak, KH Ahmad Darodji mengajak MUI sebagai perekat persaudaraan untuk selalu menjaga persatuan.

“Jangan sampai terjadi bentrokan satu sama lain. Silakan berbeda tapi jangan sampai terjadi bentrokan karena banyak yang setelah pemilu ada yang kalah lalu terjadi bentrokan. Sebagai ulama kita tidak hanya mengambil langkah yang bener tetapi juga harus pener,” ungkapnya. (*)