Ketika Kantor Desa Jadi Tempat Belajar Daring
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Tidak terasa sistem pembelajaran secara daring (online) hampir berjalan setahun berbarengan dengan pademi Covid-19. Banyak suka duka dirasakan peserta didik maupun guru ketika mengikuti pembelajaran sistem baru ini.
Tidak sedikit yang menilai pembelajaran tatap muka lebih enak dibanding daring. Alasannya bisa bertemu langsung dengan guru dan teman-teman sekolah. Selain itu, pembelajaran daring juga butuh biaya besar terutama untuk pembelian paket data internet.
Agar tetap bisa mengikuti pembelajaran jarak jauh dan hemat biaya, banyak peserta didik memanfaatkan fasilitas wifi desa. Hanya saja peserta didik harus datang ke kantor desa dan sering bertatap muka dengan kepala desa serta perangkat desa yang sedang ngantor.
Inilah yang terjadi di Kantor Desa Ngering Kecamatan Jogonalan Kabupaten Klaten jawa Tengag. Kantor desa ini sudah dilengkapi fasilitas wifi sebelum pandemi Covid-19. Fasilitas itu sedianya untuk memperlancar keperluan administrasi dan pelayanan.
Namun, ketika pandemi Maret 2020 melanda dan sistem pembelajaran semua jenjang pendidikan dilaksanakan secara daring, pemerintah desa setempat memperbolehkan peserta didik belajar di kantor desa.
Penggunanya antara lain peserta didik SD Negeri Ngering 1 Kecamatan Jogonalan. Mereka adalah Sheila Diah Ardina, Ayu, Chandra dan Endah. Anak-anak itu setiap hari belajar di kantor desa pukul 07:00 hingga 12:00.
“Rumah dekat saja. Tapi di sini ada wifi. Di sini mengerjakan tugas yang diberikan guru. Sama teman-teman di sini,” kata mereka beberapa waktu lalu di Kantor Desa Ngering.
Sheila yang kini duduk di kelas enam nantinya ingin melanjutkan ke SMP Negeri Jogonalan 1. Meski belajar di kantor desa, keempat murid tersebut tetap memakai seragam sekolah lengkap.
Fasilitas wifi di Kantor Desa Ngering sangat membantu peserta didik dalam menjalani pembelajaran jarak jauh. Terbukti setiap hari Senin hingga Sabtu selalu ada yang memanfaatkannya. Pemerintah Desa Ngering juga menyediakan fasilitas meja dan kursi untuk kenyamanan siswa dalam belajar.
Kepala Desa Ngering, Nicolaus Rohmanto, menjelaskan fasilitas wifi di kantor desa sudah lama dipasang. Ketika ada kebijakan belajar secara daring, fasilitas itu mulai digunakan anak-anak untuk belajar.
Karena kondisinya belum nornal dan sistem pembelajaran masih tetap secara daring, Rohmanto berharap ke depan akan memasang indihome dengan speed lebih besar. “Agar anak-anak nanti bisa belajar lebih nyaman,” ujarnya. (*)