Keraton Yogyakarta Disemprot, Kecuali Siti Hinggil

Keraton Yogyakarta Disemprot, Kecuali Siti Hinggil

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19, sejumlah 50 personel Brimob Polda DIY, Minggu (29/3/2020), turun ke Keraton Yogyakarta melakukan penyemprotan disinfektan.

Di bawah komando Dansat Brimob Polda DIY Kombes Pol Imam Suhadi SIK, petugas yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) menyemprot sudut demi sudut Pagelaran Keraton Yogyakarta maupun lingkungan di sekitarnya.

Selain menggunakan peralatan semprot panggul, petugas Brimob juga mengerahkan water canon untuk menjangkau titik-titik yang lebar. Ini semua dilakukan supaya tiga pilar yaitu Keraton Yogyakarta, TNI dan Polri serta Pemda tetap berjalan, di tengah situasi seperti sekarang ini.

“Tiga pilar ini harus bisa berjalan baik.  Kita Brimob ada di sini (Keraton). BPBD dengan TNI dan Korem di Ponpes Ora Aji, tempat Gus Miftah. Hari Minggu tidak ada libur. Kita tetap jalan dan bekerja. Ini semua untuk Indonesia. Kita semua prihatin, bagaimana caranya kita tanpa perintah tanpa apapun harus jalan dengan kesadaran masing-masing,” ungkap Kombes Pol Imam Suhadi SIK.

Dansat Brimob Polda DIY Kombes Pol Imam Suhadi SIK. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Dia berharap langkah-langkah pemerintah ini diikuti oleh semua lapisan masyarakat dengan cara membersihkan lingkungan sekitarnya.

“Jangan sampai telat supaya tidak terjadi yang lebih berbahaya. Kita semua berdoa, saya yakin kalau kita bahu membahu antara pemerintah, masyarakat dan aparat, saya yakin bisa,” kata dia.

Kehadiran para personel Brimob Polda DIY kali ini merupakan permintaan dari Keraton Yogyakarta. “Kita diminta pihak keraton, sudah ditentukan mana yang tidak boleh disemprot. Hanya lingkungan yang boleh disemprot, yang lain dari beliau (Sultan HB X),” ujarnya.

Kabagops Sat Brimob Polda DIY Kompol Agus Mulono menambahkan petugas hanya melakukan penyemprotan pada titik-titik yang sudah ditentukan antara lain Pagelaran, Keben, sekitar lingkungan Keraton Kilen serta Magangan.

Semua boleh disemprot kecuali Siti Hinggil. “Kita ikuti petunjuk dari Keraton. Yang atas (Siti Hinggil) tidak disemprot,” ucapnya.

Seperti diketahui, Bangsal Siti Hinggil adalah satu dari sekian tempat di Keraton Yogyakarta yang dinilai sakral. Siti Hinggil hanya digunakan untuk acara-acara penting di antaranya penobatan raja.

Adapun penyemprotan menggunakan cairan disinfektan terdiri dari chloride dan bahan-bahan lain yang bisa membasmi virus Corona.

Selain keraton, kegiatan kemanusiaan yang dilaksanakan Brimob Polda DIY juga menyasar obyek-obyek vital lainnya seperti kantor Puskesmas, kecamatan, Koramil dan Polsek. (sol)