Kenapa TP4D DIY Bubar Ini Alasannya

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Tim Pengawal, Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) DIY secara resmi dibubarkan. Alasannya, lembaga tersebut dikhawatirkan sebagai tempat berlindung para pemilik proyek.

“Berdasarkan perintah Pak Jaksa Agung, TP4D dibubarkan karena ada kekhawatiran seperti itu. TP4D bukan tempat berlindung sehingga seenaknya mengerjakan proyek,” ujar Dr Masyhudi SH MH, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) DIY, Selasa (31/12/2019) di Kantor Kejati setempat, saat Press Release Capaian Kinerja Kejati DIY Tahun 2019.

Dia didampingi antara lain Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Saptana Setyabudi SH MH, Asisten Pengawasan Waito Wongateleng SH MH serta Kasie Penkum Ninik Rahma Dwihastuti.

Menurut Masyhudi, meski lembaga tersebut sudah dibubarkan namun demikian apabila memang terbukti terdapat proyek yang dikerjakan secara tidak benar maka Kejati tidak segan-segan menindaklanjuti ke proses hukum.

“Sebenarnya TP4D DIY kita bubarkan bukan apa-apa, karena sudah menjadi bagian tugas fungsi Kejaksaan di Bidang Intelijen maupun data-data. Semua itu sudah masuk tupoksi intelijen yang melakukan penyelidikan,” kata dia.

Ditanya mengenai proyek yang belum selesai, Masyhudi menyampaikan, Kejati DIY tetap bertanggung jawab dengan cara memberikan dukungan supaya proyek yang belum selesai itu selesai tepat waktu, tepat sasaran serta bermanfaat.

“Kami berharap semua proyek selesai tepat waktu, tetap sasaran dan mutu. Tanpa diminta kita bertanggung jawab agar proyek itu berdaya guna, bermanfaat dan berhasil guna. Kita juga mengingatkan melalui fungsi pencegahan supaya pekerjaan pembangunan berjalan baik,” ujarnya.

Kejati DIY secara internal juga akan memperketat pengawasan terhadap sumber daya manusia (SDM)-nya. “Reward dan punishment yang selama ini sudah konsisten kita laksanakan, ke depan lebih kita optimalkan lagi. Kita juga terus dorong SDM supaya mengembangkan inovasi yang sifatnya mempermudah pelayanan terhadap masyarakat,” tegasnya. (ros)