Kenali Kondisi Kesehatan Lewat Kotoran Tubuh (Tulisan Kedua)

Kenali Kondisi Kesehatan Lewat Kotoran Tubuh (Tulisan Kedua)

SELAIN sampel darah, kedokteran juga sering memerlukan sampel kotoran tubuh, antara lain tinja dan urin. Artinya, dua jenis kotoran tubuh itu memberikan data untuk diteliti lewat analisa instrumental darah. Hal yang tidak bisa dilakukan sendiri. Butuh bantuan instrumen laboratorium, keahlian mengoperasikannya, dan dokter sepesialis. Semuanya berbayar dan pada suatu ketika memang dibutuhkan sekali.

Lantas, untuk mengetahui kondisi tubuh kita, apakah kita bisa melakukan penelitian secara mandiri? Jawabnya, kita bisa melakukan penelitian mandiri dengan alat buatan Tuhan berupa hidung, mata, dan lidah yang sangat peka. Melalui akal, pikiran, otak kita melengkapi survei dengan pengumpulan data, membuat “rumus” sendiri, dan memaknai semuanya. Tentu saja, semua itu atas tanggungjawab sendiri juga.

Bukankah menjaga kehidupan yang sehat adalah tanggungjawab tiap pribadi? Obat, rumah sakit, dokter sifatnya membantu secara profesional, ilmiah. Yang  kita lakukan sendiri, tidak mensyaratkan harus ilmiah versi universitas. Tidak harus profesional, bersertifikat, bergelar akademik dan berbayar.

Metode suvei berikut ini berangkat dari pengalaman sendiri. Didukung oleh pengalaman teman-teman yang berbudaya minum air ionisasi yang dilakukan sendiri. Budaya minum air yang sudah melalui proses elektrolisa berkembang pelan secara gethok tular. Ternyata sangat memengaruhi bau kotoran tubuh. Kita perbarui semangat dan panji “bersih pangkal sehat.” Sekali lagi tidak hanya bersih pada kulit luar saja. Tidak cukup hanya mencuci tangan dan mandi. (Tentang apa itu air ionisasi atau air minum lewat proses elektrolisa, akan dibahas pada tulisan berikutnya).

Menimba inspirasi dari mesin kendaraan berbahan bakar fosil, jika dalamnya mesin banyak kotoran berupa kerak-kerak sisa pembakaran, kerja mesin bisa terganggu. Maka konon ada pembersih ruang bakar mesin yang disebut carbon clear. Zaman dulu, tukang bengkel akan membongkar blok mesin. Istilahnya turun mesin. Lalu kerak-kerak dibersihkan menggunakan amplas halus. Mesin bersih, kerjanya tidak berat dan kendaraan akan terasa nyaman dan bertenaga.

Survei kualitas cairan tubuh yang  dilakukan sendiri dengan tanggungjawab pribadi, cukup memberikan pengalaman positif dalam mengenali kondisi tubuh. Kalau kondisi banyak keluhan, lelah, bahkan sakit ringan seperti pusing, pegal-pegal, asam urat, asam lambung, dan sebagainya, cukup terasakan lewat bau kotoran tubuh kita. Sebaliknya, jika kondisi nyaman, tanpa keluhan, produktif, dan sebagainya, beda lagi bau kotoran tubuhnya.

Bau atau tidak bau tentu saja sangat dipengaruhi oleh jenis asupan makanan. Sementara pada survei ini, kita abaikan dulu jenis asupan itu. Arah dari survei ini bukan pertama-tama mempersoalkan asupan. Fokusnya adalah seperti apa sisa metabolisme yang keluar menjadi kotoran tubuh. Selanjutnya kita sendiri memperkirakan kualitas cairan tubuh. Apakah kualitas itu bisa untuk mengenali kondisi kesehatan kita? Dicoba dulu. Tidak sulit dan tidak ada biaya sedikit pun.

Tindak Lanjut Survei

Berdasarkan pengalaman lagi, pengaruh asupan air minum sangat signifikan pada cairan tubuh. Oleh karena itu, lanjutan survei ini adalah menduga kuantitas maupun kualitas asupan air. Khususnya air putih.

Kalau hasil surevi menunjukkan prosentase yang rendah, bukan untuk memasalahkan asupan makanan! Fokusnya adalah air minum. Solusinya ya menambahkan volume minum. Seperti mencuci pakaian, kalau belum bersih, yang segera ditambahkan adalah air bersihnya, bukan sabun pencucinya.

Syukur jika menemukan air minum berkualitas biologis, air yang sebenarnya dibutuhkan tubuh dalam metabolisme. Air yang mempunyai kecukupan oksigen ketika menjadi darah merah. Oksigen itulah faktor konstitutif metabolisme, pembakaran kalori. Pilihlah berbagai jenis air yang layak minum. Bagi yang sudah biasa minum air setrum (elektrolisis) tambahkan kuantitasnya, maupun kualitasnya (TDS rendah, PH diatas 8. Atau air bersifat asam dengan PH di bawah 4 yang banyak kandungan oksigennya).

Untuk melakukan pengamatan kotoran tubuh, kita perlu melakukan survei harian. Survei pagi, dilaksanakan sebelum berkegiatan, misalnya, bangun tidur. Dimaksudkan untuk memperkirakan “kerja tubuh” waktu tidur, memulihkan enerji yang berkurang pada siang hari.

Kemudian, survei sore/malam, dilaksanakan sesudah kegiatan siang selesai. Misalnya sebelum tidur. Dimaksudkan untuk memperkirakan tingkat stamina, daya konsentrasi dan kemungkinan penurunan kualitas cairan tubuh.

Alternatif lain, survei berdasarkan kondisi. Pertama kondisi yang tidak nyaman, banyak keluhan, atau malah sakit. Kedua, sebaliknya ketika kondisi dirasakan nyaman, produktif.

Ada empat hal yang terjadi dalam tubuh kita setiap harinya. Pertama, ada lima jenis kotoran tubuh, yaitu urin, feses, keringat, nafas atau bau mulut, dan buang angin/kentut. Kelima hal ini perlu kita survei sendiri.

Kedua, aktivitas tubuh setiap hari, yaitu tidur dan bangun tidur.

Ketiga, kondisi fisik yaitu keseimbangan berat badan. Keempat, aktivitas tubuh yang memerlukan enerji, yaitu stamina dan daya konsentrasi.

Maka perlu kita lakukan survei harian dengan 10 item berikut ini:

1. Urin

(*)     : Sangat pesing, kuning, keruh, tidak lancar, sedikit.

(**)   : Sedikit berbau pesing, kuning jernih, lancar,berbusa.

(***) : Tidak berbau, jernih ke arah putih, lancar.

 

2. Feses/BAB

(*)    : Tidak rutin, bau menyengat sampai harus menutup hidung sendiri, berdarah, hanya sedikit, tidak berbentuk (cair atau keras susah keluar).

(**)  : Rutin, berbau biasa, berbentuk kental lembek.

(***) : Tidak berbau, rutin, lancar, berbentuk, lembek, besar, panjang, terapung, tidak diawali sakit perut, , tidak lengket mudah dibersihkan.

 

3. Keringat

(*) : Sangat berbau mengganggu (bisa dicek dari keluhan teman). Demikian juga bau pakaian, selimut, bantal, sprei. Harus memakai pewangi.

(**)  : Berbau tanpa mengganggu orang lain. Kadang- kadang memakai pewangi.

(***) : Tidak berbau baik pada pakaian, selimut, bantal, sprei.

Tidak pernah menggunakan pewangi.

 

4. Nafas/Bau Mulut

(*)     : Sangat bau pada bangun tidur pagi hari, waktu tidur malam. Sering ada teman yang mengeluh, atau waktu bicara teman menutup hidung atau menoleh tidak nyaman.

(**)   : Kalau lelah pada siang hari, sebelum makan mulut berbau.

(***) : Mulut tidak pernah bau yang mengganggu diri sendiri maupun orang lain.

 

5. Buang Angin (kentut)

(*) : Sangat bau, sulit keluar, jarang  keluar  atau sebaliknya sering, mengganggu diri sendiri maupun sekitar.

(**)   : Berbau sedang, mudah keluar, sedikit mengganggu.

(***) : Tidak berbau, mudah keluar, tidak terlalu sering, tidak lebih 8 kali per hari.

6. Tidur malam

(*)     : Sulit tidur, tidak nyenyak, sering terbangun dan gelisah. Mimpi bermacam-macam, kadang mimpi yang menakutkan.

(**)  : Bisa tidur, tapi sering terbangun, tidak gelisah, cepat tidur lagi. Kadang bermimpi menyenangkan.

(***) : Cepat tidur, nyenyak, pulas. jarang bermimpi.

 

7. Bangun Tidur

(*)     : Selalu terlambat bangun, malas bangun, badan masih lelah, tidak semangat.

(**)   : Kadang-kadang terlambat bangun, badan cukup enak, masih agak malas untuk mandi, lambat bersemangat.

(***) : Bangun tepat pada waktunya, badan segar, langsung bersemangat untuk mandi dan persiapan kegiatan.

 

8. Keseimbangan berat badan

(*) : Tidak seimbang berat dan tinggi badan (kegemukan/kurus), mudah lelah, sering pusing, mudah terserang flu pada pergantian musim.

(**) : Cukup seimbang, tapi masih mudah lelah, kadang-kadang pusing, mudah terserang flu pada pergantian musim namun cepat sembuh tanpa obat. Cukup istirahat, tidur.

(***) : Seimbang, harmonis, tidak mudah lelah, tidak pernah pusing, tahan terhadap virus flu pada pergantian musim.

9. Stamina

(*)     : Lesu, cepat lelah, menimbulkan rasa sakit bagian- bagian badan, banyak pekerjaan tidak selesai.

(**)   : Cukup semangat pada awal namun tidak lama, cepat tergoda untuk istirahat, cari kegiatan lain.

Memerlukan pemulihan dengan pijat, minuman suplemen, cepat mengeluh.

(***) : Bersemangat, tidak cepat lelah, pekerjaan selesai, cepat menemukan solusi, mengambil keputusan, tidak ada keluhan, badan nyaman selama kegiatan/bekerja.

 

10. Konsentrasi

(*)     : Sulit konsentrasi, sulit mengerti isinya, pikiran ke mana- mana, beralih pada hal lain yang menyenangkan, mudah lupa, sering membuat kesalahan, tidak tuntas, mudah bosan.

(**)   : Bisa konsentrasi, mengerti isinya, tetapi cepat lelah dan berpindah pada hal lain.

(***) : Bisa konsetrasi, cepat menangkap, bisa bertahan cukup lama, mudah mengingat, cepat menemukan solusi, mengambil keputusan, kreatif dll.

Berikut contoh form survei.

Contoh 1: Ideal

No

Obyek survei

Bintang (*)

 

 

*

**

***

1

Urin

 

 

***

2

Feses

 

 

***

3

Keringat

 

 

***

4

Bau Mulut

 

 

***

5

Buang Angin

 

 

***

6

Tidur malam

 

 

***

7

Bangun tidur

 

 

***

8

Berat badan

 

 

***

9

Stamina

 

 

***

10

Daya konsentrasi

 

 

***

 

Jumlah

 

 

30

Jumlah *          = 30

Prosentase :     = 30/30X100= 100 %

 

10%-40%

: Sakit

41%-55 %

: Kurang sehat banyak keluhan

56%-65%

: Sehat banyak keluhan

66%-75%

: Sehat sedikit keluhan

76%-85 %

: Sehat tanpa keluhan

86-100%

: Sangat sehat, kreatif, produktif

Dugaan: Metabolisme sempurna. Cairan tubuh bersih, kualitas dan kuantitasnya tercukupi. Asupan air minum di atas standar umum, lebih dari 2 liter hari ini.

Untuk lebih akurat lakukan tes darah di laborat kesehatan.

Anjuran: Dipertahankan kebiasaan minumnya air berkualitas biologis. Antara lain air ionisasi sendiri (air setrum).

Contoh 2 : Sedang

 

No

Obyek survei

Bintang (*)

 

 

*

**

***

1

Urin

 

**

 

2

Feses

 

**

 

3

Keringat

 

**

 

4

Bau Mulut

 

**

 

5

Buang Angin

 

**

 

6

Tidur malam

 

**

 

7

Bangun tidur

 

**

 

8

Berat badan

 

**

 

9

Stamina

 

**

 

10

Daya konsentrasi

 

**

 

 

Jumlah

 

20

 

Jumlah * = 20

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow