Polusi Udara Memicu Terganggunya Kondisi Kulit

Polusi Udara Memicu Terganggunya Kondisi Kulit

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA – Memasuki awal tahun 2023, banyak perusahaan mengembalikan aturan work from office (WFO) kepada para karyawannya. WFO ini menjadi momentum kembalinya aktivitas normal setelah berakhirnya pandemi selama kurang lebih dua tahun.

Hal ini berarti kembalinya rutinitas normal pergi dan pulang kantor setiap harinya. Akibatnya para pekerja banyak terpapar polusi, panas dan paparan radikal bebas dari sinar UV.

"Akibatnya kondisi kulit terganggu kelembapannya, menjadi lebih sensitif, dan lapisan penghalang kulit atau skin barrier menjadi lemah," papar Astrid Indrasari Skincare, Bodycare, and Haircare Product Category Manager, The Body Shop Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/1/2023).

Menurut dia, peningkatan polusi udara selama bertahun-tahun memiliki efek besar pada kesehatan kulit manusia. Berbagai polutan udara seperti radiasi ultraviolet, hidrokarbon aromatik polisiklik, dan senyawa kimia lainnya yang menguap akibat penguapan dari penipisan ozon, asap rokok, dan lainnya memicu terganggunya kondisi kulit.

Menurut Astrid, fakta menunjukkan 80 persen sumber kerusakan kulit karena sering terpapar akan stressor eksternal yang menjadikan kulit kering, kusam, dan lelah. Oleh karena itu memiliki skin resilience menjadi hal yang sangat penting.

Kulit mampu mempertahankan elastisitasnya dan mempunyai struktur lebih penuh dan lapisan penghalang kulit yang kuat. Salah satunya menjaga kulit tetap elastis dengan menggunakan produk perawatan wajah yang minim bahan kimia.

Salah satunya memanfaatkan Edelweiss yang tumbuh di pegunungan Alpine. Tanaman ini memiliki kandungan antioksidan alami yang tinggi, termasuk Leontopodic Acid.

Bahkan apabila ekstraknya dijadikan bahan produk perawatan kulit, terbukti mengandung 43 persen lebih banyak antioksidan dari produk-produk yang terbuat dari bahan kimia sintetis seperti Retinol.

"Zat-zat yang terkandung dalam bunga Edelweiss telah terbukti dapat menjaga kesehatan lapisan ketahanan kulit dan membuatnya halus dan segar," paparnya.

Selain skincare, parfum juga akan menambah semangat. hari-hari kerja. Salah satu aroma parfum yang bisa dipilih adalah aroma musk merupakan salah satu note parfum yang paling populer dan banyak disukai oleh wanita dan pria.

Hal ini karena musk memiliki aroma yang universal dan dapat dipakai pagi maupun malam dan di segala suasana. Tak hanya aromanya yang universal, aroma animalic yang unik dari musk dapat memberikan kesan sensual serta memiliki longevity lebih lama dibandingkan dengan parfum beraroma citrus atau white floral.

Stella Tanujie selaku Fragrance & Make-Up Product Category Manager The Body Shop Indonesia mengungkapkan, parfum beraroma musk biasanya memberikan kesan wangi yang menyegarkan, hangat, dan juga sensual.

Kata musk berasal dari moschus yang merupakan cairan yang berasal dari rusa jantan yang tidak bertanduk (musk deer) yang dilindungi.

Jenis rusa ini biasa hidup di Asia Tengah dan di Pegunungan Himalaya (Tibet). Rusa jenis ini dipercaya memiliki kandungan kadar feromon (zat kimia yang mampu merangsang dan memunculkan daya tarik pada jantan maupun betina).

"Maka dari itu, parfum aroma musk dianggap bisa mencuri atensi lawan jenis. Selain itu karena baunya yang memikat, parfum aroma musk juga bisa meningkatkan rasa percaya diri yang memakainya," jelasnya. (*)