Kementerian Kominfo Percepat Persiapan Transformasi Digital Menuju 6G
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Indonesia memasuki era transformasi digital dengan tekad kuat yang ditunjukkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Fokus utama adalah mempercepat implementasi teknologi 5G dan persiapan menuju 6G. Perkembangan ini tidak terlepas dari komitmen untuk mendorong pertumbuhan industri.
Konektivitas dan infrastruktur digital memegang peran kunci dalam mewujudkan transformasi digital. Kementerian Kominfo, di bawah kepemimpinan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, menggarisbawahi pentingnya pemerataan infrastruktur dan kualitas konektivitas. Langkah ini merupakan fondasi bagi pertumbuhan ekosistem digital yang inklusif.
Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos, dan Penyiaran (PMT) memainkan peran kritis dalam proses ini. Dengan melakukan pemetaan infrastruktur layanan broadband, PMT telah berhasil mengukuhkan sebaran 4G di sebagian besar pemukiman, sementara 5G mulai merambah dengan cakupan 2,50 persen. Infrastruktur fixed broadband yang melibatkan kabel laut dan serat optik juga mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Use case-nya banyak, dari pertambangan pertanian dan kesehatan selalu diupayakan untuk 5G. Nah untuk seluler atau penguatan sinyal internet tentu berdampak pada biaya yang tinggi. Karena layanannya kan sangat luar biasa (5G) ini," kata Wayan Toni Suprayitno, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika di sela Sosialisasi Pusat Monitoring Telekomunikasi Pos dan Penyiaran, Kamis (23/11/2023), di Eastparc Yogyakarta.
Diakui, tantangan tidak hanya terletak pada infrastruktur, tetapi juga pada kesadaran masyarakat. Meskipun aplikasi 5G menawarkan potensi luar biasa, sebagian besar masyarakat masih nyaman dengan layanan 4G yang terjangkau. Oleh karena itu, pendekatan hati-hati dan insentif yang dipertimbangkan oleh pihak berwenang diharapkan dapat merangsang adopsi teknologi yang lebih canggih.
Wayan Toni Suprayitno, saat berbicara dalam sosialisasi di Eastparc Yogyakarta. (muhammad zukhronnee muslim/koranbernas.id)
Pusat Monitoring Telekomunikasi, Pos, dan Penyiaran (PMT) tidak hanya berhenti pada pemantauan infrastruktur dan kualitas layanan, tetapi juga aktif dalam mendorong peningkatan secara berkelanjutan.
Wayan menegaskan percepatan transformasi digital menjadi komitmen utama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dia menyadari peran krusial konektivitas dan infrastruktur digital dalam merangsang pertumbuhan ekosistem digital.
"Oleh karena itu, fokus kami tidak hanya pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada pemerataan infrastruktur digital serta penyediaan konektivitas berkualitas di seluruh Indonesia," kata dia.
Wayan yakin upaya bersama antara Kementerian Kominfo dan PMT akan membawa Indonesia menjadi pemimpin dalam lanskap transformasi digital global.
Tidak hanya mengawasi kualitas layanan, PMT juga berpartisipasi aktif dalam pengukuran kualitas layanan operator seluler. Melalui langkah-langkah ini, pelanggaran terhadap standar kualitas dan kinerja layanan dikenai sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.
ARTIKEL LAINNYA: Bikin Penasaran, Big Skutik Premium New Honda PCX160 Hadir dengan Warna Terbaru
"Beralihnya siaran analog ke siaran digital membawa keuntungan signifikan dalam konteks Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini bencana. Saat ini, Kementerian Kominfo telah menjadi pusat data untuk diseminasi informasi bencana melalui sistem telekomunikasi, seperti SMS blast," kata Wayan.
Melihat ke depan, pihaknya merencanakan pengembangan fitur EWS pada siaran televisi digital. Hal ini akan memberikan keunggulan informasi dini kepada setiap rumah yang memiliki televisi digital.
"Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan keamanan masyarakat di tengah potensi risiko bencana," tandasnya.
PMT tidak hanya fokus pada pemantauan infrastruktur, tetapi juga aktif dalam meningkatkan kualitas layanan. Melalui aplikasi Sigmon, PMT secara proaktif menanggapi keluhan masyarakat dan melakukan pengukuran Quality of Service (QoS) telekomunikasi seluler di seluruh Indonesia. Kecepatan internet nasional meningkat secara signifikan, mencapai 38,91 Mbps pada tahun 2023.
Wayan menekankan peran strategis PMT dalam mewujudkan transformasi digital. Dengan pengawasan yang cermat dan langkah-langkah proaktif yang diambil oleh PMT, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam transformasi digital global. (*)