Keluarga Difabel Ikut Merayakan Kemerdekaan

Merasa tidak dikucilkan, bisa srawung dan wajar.

Keluarga Difabel Ikut Merayakan Kemerdekaan
Lomba memeriahkan Kemerdekaan RI oleh komunitas difabel "Pinilih" Sedayu Bantul. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Momen Kemerdekaan RI ke-78 dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk keluarga difabel "Pinilih" yang beralamat di Sedayu Kabupaten Bantul.

Bekerja sama dengan tim KKN Penugasan Khusus kelompok 104 dan 105 dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), mereka mengadakan kegiatan untuk difabel dari ragam disabilitas.

Wujudnya antara lain senam inklusi, pemeriksaan kesehatan, literasi budaya dari negara Rusia dan Turkmenistan serta permainan makan kerupuk, estafet gelas serta estafet tebak bahasa isyarat.

Kepala Humas UMBY, Widarta MM, melalui rilisnya ke redaksi koranbernas.id, Senin (21/8/2023), mengatakan semua kegiatan telah dilaksanakan Minggu (13/8/2023) pekan lalu di rumah Kebugaran Difabel Sedayu.

Sesi foto bersama usai lomba. (istimewa)

"Literasi budaya teman-teman difabel sangat terbatas. Maka dalam kesempatan ini dari mahasiswa KKN mengenalkan budaya dari Rusia oleh Zhyrgalbekov Syimyk Zhyrgalbekovich dan Turkimiztan oleh Tazegul Babayeva Hangeldivna, antara lain mengenalkan tarian, bahasa dan makanan. Teman-teman difabel sangat terkesan dengan hal tersebut karena mendapat informasi baru dan mengenal budaya secara langsung," kata Widarta.

Ketua Keluarga Disabilitas Pinilih Sedayu, Tri Maria,  mengatakan forum "Pinilih" terbentuk pada 27 Agustus 2017. Jumlah anggota 573 orang dengan ragam disabilitas fisik, intelektual, sensorik, mental dan ganda. Hampir 50 persen adalah penyandang disabilitas mental.

Pinilih bercita-cita menjadi forum difabel dan keluarga difabel yang mewujudkan kehidupan difabel setara, mandiri dan sejahtera melalui kegiatan  penguatan kelembagaan, pemberdayaan ekonomi, peningkatan kesehatan difabel, advokasi, dan terbangunnnya sistem database yang ter-update.

“Kegiatan merayakan kemerdekaan sukses sesuai harapan. Mereka selama ini jarang dilibatkan dalam kegiatan atau perayaan 17-an. Ini menjadikan kesenangan tersendiri, yang paling penting teman-teman difabel merasa diterima dan diperhatian hal ini terlihat dari wajah mereka yang ceria.” kata Maria.

ARTIKEL LAINNYA: Pembelajaran di Luar Kelas, Salah Satu Implementasi Merdeka Belajar

Basuki, seorang difabel daksa mengatakan kegiatan ini sangat bagus. "Difabel merasa tidak dikucilkan, bisa srawung dan wajar. Kami merasa senang, diperhatikan dan  banyak teman. Dapat lebih mengenal budaya dari luar negeri," katanya.

Ratri Paramitalaksmi M Ak  selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) merasa bangga karena dapat berkolaborasi dengan komunitas Disabilitas "Pinilih" Sedayu dalam merayakan HUT ke 78 Kemerdekaan RI.

"Kami berharap teman-teman dari komunitas Disabilitas Pinilih Sedayu dapat merasakan kegembiraan yang sama dengan kami dalam merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 78 ini serta lebih mengenal kebudayaan dari negara lain.” katanya.

Bakti Iswahyudi selaku Ketua Panitia sekaligus Ketua Kelompok KKN 104 Penugasan Khusus UMBY menyampaikan, mahasiswa terbaik adalah mereka yang membawa perubahan positif bagi sekitarnya.

ARTIKEL LAINNYA: Smartfren dan Yayasan Buddha Tzu Chi Gelar Cek Kesehatan Gratis

"Khususnya pada kesempatan ini dapat membersamai teman-teman difabel Pinilih yang selalu optimistis walau dalam keterbatasannya," kata Bakti.

Kelompok 105 KKN UMBY dengan bangga mengapresiasi difabel di Sedayu yang sudah berkontribusi dan berpartisipasi dengan penuh semangat selama acara HUT Ke-78 RI.

“Terima kasih kepada semua anggota Forum Keluarga Difabel "Pinilih" atas inisiatif luar biasa ini. Semoga semangat inklusivitas terus menginspirasi kita semua. Merdeka!” tambah Muhammad Hudzaifah, Ketua Kelompok KKN 105 penugasan khusus. (*)