Kejahatan Klithih Kembali Marak di Yogyakarta

Kejahatan <i>Klithih</i> Kembali Marak di Yogyakarta

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Fenomena klithih dan kejahatan jalanan yang dilakukan oleh remaja di wilayah Yogyakarta kembali mencuat beberapa hari lalu, tepatnya pada Senin dini hari 28 Desember 2021. Polisi pun mengamankan 6 remaja yang diduga terkait kasus penganiayaan dan pembacokan di Jalan Kaliurang, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman.

"Kejahatan jalanan yang terus berulang tanpa mengenal musim ini sempat turun pada saat awal pandemi Covid-19, namun saat kasus Covid mulai terkendali, seiring dengan pelonggaran mobilitas masyarakat, klithih kembali terjadi," terang Brigjen Pol R Slamet Santoso, Wakil Kepala Kepolisian (Wakapolda) DIY kepada wartawan Rabu (29/12/2021) di Rich Hotel Yogyakarta.

Slamet melanjutkan, perlu tanggung jawab bersama dalam upaya mencegah remaja melakukan kejahatan ini. Tanggung jawab itu berupa upaya preemtif, preventif, hingga represif. Menurutnya, upaya preemtif bisa berupa pembinaan dan penyuluhan secara rutin di sekolah maupun kepada orang tua.

"Orang tua harus diedukasi agar anaknya yang belum cukup umur jangan dibelikan motor. Apalagi dengan motor itu mereka turun ke jalan. Selain itu perlu juga peningkatan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba. Karena rata-rata hasil penyelidikan dari pelaku klitih dipengaruhi oleh obat-obatan tertentu," imbuhnya.

Selain itu, dia melanjutkan, dilakukan pendataan dan pemetaan terhadap kelompok geng sekolah, termasuk lokasi yang rawan terjadinya klithih. Tidak hanya itu, upaya preventif juga dilakukan mulai dari melaksanakan patroli dalam skala besar hingga pelaksanaan razia.

"Razia ini dilakukan di sekolah-sekolah, terhadap barang bawaan siswa hingga razia di tempat-tempat berkumpulnya geng sekolah atau geng motor pada malam hari. Selain itu, pendampingan psikologi terhadap pelaku klithih juga perlu digencarkan," jelasnya.

Ke depan, kepolisian akan bekerja sama dengan berbagai OPD di lingkungan Pemda DIY maupun pemerintah kabupaten/kota. Mulai dari Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dinas Pekerjaan Umum (PU) hingga Dinas Perhubungan dari tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten/kota se-DIY.

"Ke depan di awal 2022 kami akan gencarkan (kerja sama) itu bahwa tidak boleh ada daerah-daerah atau jalan-jalan di Yogya yang gelap. Itu yang mempunyai kemampuan PJU (penerangan jalan umum) bukan polisi, tapi PU. Kita juga akan bentuk semacam kota yang lengkap dengan CCTV dan akan kita kerja samakan dengan Kominfo," kata Slamet.

Ia juga meminta orang tua maupun sekolah dalam hal ini guru untuk ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan klithih di DIY. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan dapat menekan terjadinya kasus klithih yang saat ini marak terjadi di DIY.

"Kita tangani (bersama), mudah-mudahan dengan situasi yang seperti ini kita sebagai daerah wisata bisa aman, sehingga pertumbuhan ekonominya semakin meningkat," tutupnya. (*)