Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulonprogo, Butet Menyindir, Yenny Wahid Soroti Peran Negara

Disampaikan Ganjar, Presiden Jokowi dan dirinya adalah teman yang pernah bersama.

Kampanye Ganjar-Mahfud di Kulonprogo, Butet Menyindir, Yenny Wahid Soroti Peran Negara
Ganjar Pranowo saat kampanye Hajatan Rakyat di Alun-alun Wates Kulonprogo. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Seniman sekaligus budayawan Yogyakarta Butet Kartaredjasa ikut ambil bagian pada kampanye akbar pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Alun-Alun Wates Kulonprogo, Minggu (28/1/2024).

Di depan ribuan orang Butet menyindir adanya si tukang nginthil atau suka mengikuti. "Setiap Mas Ganjar datang selalu ada yang nginthili. Hari ini Mas Ganjar akan datang menemui kita kemarin sudah ada yang nginthili. Padahal si tukang ngintil kuwi apa jenenge?" tanya Butet.

Dengan pantunnya, Butet menyebutkan ribuan orang PDI Perjuangan itu sebagai banteng-banteng terluka, adalah Jokowi yang melukai banteng-banteng tersebut.

Sedangkan Ganjar Pranowo mengaku tidak merasa dibuntuti atau dikuntiti oleh Presiden Jokowi. Menurutnya, kunjungan Jokowi maupun menteri-menteri lain ke suatu daerah merupakan tugas.

"Enggak lah masa dikuntit. Kalau Pak Presiden, menteri-menteri datang ke tempat lain ya itu dalam rangka melaksanakan tugas, apalagi merasa dikuntitin, enggak," kata Ganjar usai menghadiri kampanye terbuka di Alun-Alun Wates Kulonprogo, Minggu sore.

ARTIKEL LAINNYA: Usung Semua Line Up, Suzuki Day Jadi Ajang Pamer Teknologi Hybrid di Kelas Low MPV

Disampaikan Ganjar, Presiden Jokowi dan dirinya adalah teman yang pernah bersama.

"Pak Jokowi kan, Pak Jokowi itu friend sama saya. Iya kan, dulu kami bareng, kami bersama, kami satu partai, enggak lah (dibuntuti)," ujarnya.

Justru, Ganjar menyatakan, bisa saja kedatangan Presiden Jokowi yang kebetulan berada di satu daerah yang sama dengannya itu untuk menguatkan dirinya. "Jangan-jangan beliau datang malah menguatkan saya kan," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid, memberikan orasi kebangsaan dalam acara kampanye terbuka bertajuk Hajatan Rakyat Yogyakarta. Dalam orasinya, ia menyoroti peran negara yang seharusnya hadir untuk semua anak bangsa.

"Negara ini harus hadir untuk semua anak bangsa bukan hanya anak satu keluarga saja," kata Yenny di depan ribuan orang.

ARTIKEL LAINNYA: UMY Gelar Senam Milad dan Meluncurkan Logo Baru Breaking the Barriers

Yenny mengungkapkan bahwa negara ini butuh pemimpin yang bersedia berjuang untuk kepentingan masyarakat kecil. Mulai dari kelompok petani, nelayan, guru-guru agama, guru honorer, hingga buruh.

Termasuk pemimpin yang mau berjuang untuk memberantas korupsi di Indonesia. Kesetaraan kelompok dan demokrasi harus dijunjung tinggi para pemimpin masa mendatang.

"Kita berdiri di sini karena kita menginginkan pemimpin yang mau berjuang untuk kesetaraan dan demokrasi. Apa itu demokrasi, demokrasi itu artinya tukang minuman, tukang tahu gejrot, tukang parkir, sampeyan semua dan saya yang anak presiden ini sama haknya di mata hukum dan negara," tegasnya.

"Tidak ada yang boleh diistimewakan, setiap warga negara selama dia membayar pajak dan taat hukum, maka berhak untuk mendapatkan perlindungan dari negara kita," tambahnya.

Semua rakyat itu, lanjut Yenny, berhak untuk mendapatkan kesempatan untuk sejahtera. Petani hingga nelayan yang menjadi bagian penting dalam negara ini juga tak boleh dilupakan. (*)