Kader TPK Garda Terdepan Mendampingi Keluarga Berisiko Stunting di Klaten

TPK di Kabupaten Klaten berjumlah 2.913 orang tersebar di 401 desa.

Kader TPK Garda Terdepan Mendampingi Keluarga Berisiko Stunting di Klaten
Kepala Dissos P3APPKB Klaten Puspo Enggar Hastuti bersama Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Grha Bung Karno Klaten, Selasa (17/12/2024). (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan Tim Pendamping Keluarga (TPK) adalah tim yang berperan untuk melakukan deteksi dini faktor risiko stunting terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca-bersalin dan baduta/balita di tingkat desa/kelurahan. Setiap TPK terdiri dari unsur bidan, kader PKK dan kader KB.

"TPK merupakan garda terdepan mendampingi sasaran keluarga berisiko stunting, yang mana upaya pencegahan munculnya stunting baru dalam masa seribu hari pertama kehidupan (HPK)," kata bupati pada acara Launching Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dan Temu Kader TPK di Grha Bung Karno Klaten, Selasa (17/12/2024).

Bupati menambahkan, pertemuan itu bertujuan untuk membahas dan  menyusun strategi pendampingan yang efektif bagi keluarga-keluarga di Kabupaten Klaten, yang mencakup peningkatan kesejahteraan keluarga, pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan, kesehatan atau masalah-masalah sosial yang relevan dengan masyarakat.

"Kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kolaborasi dan koordinasi antar tim pendamping sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada keluarga. Dan tentunya evaluasi terhadap strategi pendampingan dan kebutuhan masyarakat perlu terus dilakukan agar program dapat memberikan dampak yang signifikan bagi keluarga yang dibantu,” katanya.

Memberi semangat

Terkait Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang dicanangkan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Republik Indonesia pada 5 Desember 2024, menurut bupati, merupakan upaya untuk menurunkan tingginya angka stunting di Indonesia, yaitu 21,5 persen tahun 2023 dan hanya turun 0,1 persen dibandingkan tahun 2022.

Kepala Dissos P3APPKB Klaten, Puspo Enggar Hastuti, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan memberi semangat kepada kader TPK untuk meningkatkan kinerjanya dalam pendampingan keluarga sebagai upaya mencegah stunting dan menjadi ajang silaturahmi para TPK dengan bupati.

Mantan Camat Prambanan itu menambahkan, TPK di Kabupaten Klaten berjumlah 2.913 orang tersebar di 401 desa/kelurahan.

Di Kabupaten Klaten, kata dia, angka stunting berdasarkan SSGI 2023 tercatat 24,5 persen. Dan survei SSGI 2024 yang masih on progres sampai dengan 16 Desember dengan sasaran 41 persen turun 18,5 persen.

"Semoga Februari 2025 bisa bisa tercapai 10 persen seperti harapan Ibu Bupati," ujarnya pada acara yang dihadiri pimpinan OPD terkait, TPK se-Kabupaten Klaten, perwakilan  BKKBN Jawa Tengah, Sekda Klaten dan camat. (*)