Kadar Gula Tiba-tiba Drop, Segera Lakukan Ini

Kadar Gula Tiba-tiba Drop, Segera Lakukan Ini

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Penderita Diabetes Melitus (DM) harus mampu mengendalikan kadar gula di dalam darah agar mencapai kadar normal dan menjadikan badan sehat.

Hanya saja, kadang-kadang terjadi salah kelola pengobatan. Terdorong keinginan cepat turun, obat pun ditelan melebihi dosis yang disarankan. Apabila itu dilakukan berkelanjutan bisa terjadi Hipoglikemia atau kadar gula dalam darah  terlalu rendah.

Artinya harus dilakukan upaya meningkatkannya karena akan membawa dampak kesehatan bagi yang bersangkutan.  Itu sebabnya penderita DM dianjurkan memiliki alat tes gula darah digital sehingga mengetahui persis kapan kadar gulanya naik dan kapan sebaliknya.

Hal itu disampaikan dr Kharisma Wibawa, residen asal Jakarta yang menjalani pendidikan dokter spesialis penyakit dalam (SpPD) di RSUP Dr Sardjito, di depan kelompok Lanjut Usia (Lansia) Kelurahan Giwangan Yogyakarta, Rabu (15/1/2020), di Rumah Sehat Lansia (Rusela).

Menurut dia, gejala kadar gula ngedrop antara lain gemetar, berkeringat, pusing, mata kabur, wajah pucat, dan sakit kepala. Hipoglikemia ringan yang belum mengganggu aktivitas masih bisa ditangani sendiri.

Caranya? Minum teh panas dengan satu sendok makan gula pasir dan langsung dihabiskan. Tetapi bila sudah berat dianjurkan tiga sendok makan gula pasir dan segera konsultasi dokter.

Meski sama-sama manis, seyogianya jangan minum madu karena madu reaksinya memerlukan proses. Apabila sudah normal dianjurkan minum dengan pemanis khusus untuk penyandang diabet.

Olahraga berkeringat

Selain menjaga pola makan, periksa rutin dan tertib minum obat, penderita DM juga harus rajin berolahraga. Idealnya 30 menit setiap hari dan badan harus berkeringat.

“Kalau senam ya dengan tenaga. Jangan cuma asal gerak seperti ini karena itu tidak bermanfaat sebagai salah satu upaya mengatasi DM," kata dr Kharisma sembari menunjukkan gerakan senam asal  obah yang disambut tawa para lansia.

Joging di bawah sinar matahari dan renang juga dianjurkan. Selain itu, hindari stres maupun terjadinya luka dan mencegah komplikasi.

Soal pola makan, terdapat rumus yang harus diperhatikan yakni tiga J terdiri jumlah, jadwal dan jenis makanan. Makanan bagi penderita DM diatur jumlah dan jenisnya dengan membatasi asupan makan tinggi glukosa dan karbohidrat serta memperbanyak sayuran dan buah.

Namun demikian penderita DM perlu selektif memilih buah. "Mangga, semangka, klengkeng dan kurma tinggi glukosa. Jadi harus dibatasi termasuk pepaya juga," ungkapnya.

Untuk menjaga kolesterol, banyak makanan harus dihindari di antaranya jerohan seperti usus, babat, hati. Juga bebek dan kuning telur. "Wah itu semua enak Pak. Nggak boleh ya?" kata ibu yang menyapa Pak bukan Dok seperti biasanya.

Dokter Kharisma menyatakan makanan-makanan itu memang enak tetapi tidak sehat di badan. Ini penting diperhatikan karena kolesterol yang tidak terkontrol bisa menimbulkan berbagai komplikasi penyakit di antaranya stroke dan jantung.

Rusela yang berada di bawah kendali Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta rutin memberikan penyuluhan kesehatan bagi para lansia menuju Lansia Sehat dan Mandiri. Pesertanya dijadwal bergilir lewat Puskesmas di 14 kecamatan di Kota Yogyakarta. (sol)