Juru Pemelihara Situs Cagar Budaya Ingin Gajinya Setara UMR

Juru Pemelihara Situs Cagar Budaya Ingin Gajinya Setara UMR

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pegawai honorer yang bernaung di bawah Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY berharap gaji mereka yang setiap bulan diterima dinaikkan minimal setara Upah Minimum Regional (UMR). Selama ini gaji yang diterima rata di seluruh Indonesia sebesar Rp 1 juta per bulan.

“Saya sudah bekerja lima tahun sebagai tenaga honor dengan gaji Rp 1 juta. Dulu dari cerita teman-teman gajinya bertahap naik hingga Rp 1 juta dan bertahan tanpa kenaikan. Ini rata se-Indonesia. Gajinya sama,” kata Rutijo, Juru Pemelihara (Jupel) Goa Jepang Kalurahan Seloharjo Kapanewon Pundong Bantul, kepada koranbernas.id, Kamis (1/7/2021).

Guna menutup kebutuhan hidup, Rutijo dan temannya sesama tenaga honorer nyambi pekerjaan lain usai tugas utama dikerjakan pukul 07:30 hingga 14:00.

Dengan kondisi saat ini mereka  yang bekerja sebagai tenaga honor sangat berharap ada kenaikan kesejahteraan. Mereka ingin bisa menjadi tenaga honorer K2 maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Jika pun tidak memungkinkan, mereka berharap gajinya setara UMR.

“Selama ini kami bekerja diperpanjang setiap tahunnya. Total untuk se-DIY ada 79 tenaga honorer di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya. Kami rutin melakukan pertemuan dan kegiatan untuk kebersamaan,” katanya.

Adapun tugas mereka menjaga, merawat, membersihkan dan memberi informasi kepada pengunjung yang datang ke situs. Ada enam orang jupel Goa Jepang dengan 4 orang berstatus PNS dan 2 orang berstatus honor.

“Karena  gaji kami  di bawah UMR, maka kami juga belum memiliki BPJS Ketenagakerjaan. Mengingat salah satu syarat membuat BPJS minimal gaji harus UMR,” tambah Rutijo. Besar harapan mereka aspirasi itu bisa didengar pemerintah. (*)