Berlangsung Sembilan Hari, Festival Kethoprak Jadi Sarana Pelestarian Kebudayaan

Berlangsung Sembilan Hari, Festival Kethoprak Jadi Sarana Pelestarian Kebudayaan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bupati Kustini Sri Purnomo membuka Festival Kethoprak Kabupaten Sleman di Gedung Kesenian Sleman, Rabu (10/8/2022) malam.

Kustini mengatakan Festival Kethoprak ini menjadi bagian dari peringatan Satu Dasawarsa Keistimewaan DIY, Kaistimewaan Suluhing Peradaban, yang juga dilaksanakan kabupaten dan kota lainnya di DIY.

Menurut bupati, kegiatan ini dapat menjadi jalan untuk menemukan potensi seniman andal. Festival Kethoprak sekaligus menjadi upaya memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan.

Kustini berharap dukungan berbagai pihak untuk terus melestarikan kegiatan tersebut. “Kegiatan positif ini harus terus kita dukung. Melalui festival ini kita juga dapat menemukan banyak seniman berbakat yang bisa membanggakan Sleman. Sehingga, mangga bersama-sama kita dukung dan lestarikan agar kebudayaan ini tidak hilang begitu saja pada masa depan,” kata dia.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Edy Winarya,  menjelaskan pelaksanaan Festival Kethoprak Kabupaten Sleman menjadi kesempatan untuk semakin memperkenalkan kebudayaan kethoprak kepada masyarakat.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ruang gerak seniman dalam berekspresi serta menemukan bibit unggul baru di dunia kesenian.

“Festival Kethoprak Kabupaten Sleman diikuti oleh peserta yang berasal dari 17 kapanewon, dengan usia maksimal 40 tahun. Kami harap kegiatan ini dapat menjadi sarana pembelajaran, hiburan serta menjadi kesempatan untuk menemukan bibit unggul baru di bidang kethoprak,” jelas Edy.

Festival Kebudayaan Kethoprak Kabupaten Sleman berlangsung Sembilan hari, 10-19 Agustus 2022. Sebagai juri, Dinas Kebudayaan melibatkan tokoh-tokoh dari unsur budayawan, seniman serta praktisi. (*)