Jeritan Hati Pengemudi Bentor, Sehari Bisa Membawa Satu Penumpang Sudah Beruntung
Dalam satu hari bisa membawa satu penumpang saja sudah bersyukur banget. Sering seharian tidak ada penumpang
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Perkembangan teknologi informasi mengubah nasib pengemudi becak bermotor (bentor) di Kebumen. Mereka memahami, ojek online (ojol) menjadi pesaing yang sulit tertandingi.
“Dalam satu hari bisa membawa satu penumpang saja sudah bersyukur banget. Sering seharian tidak ada penumpang,” ujar seorang pengemudi bentor di Jalan Pemuda, Kecamatan Kebumen, Selasa (13/5/2025). Di pangkalan bentor ini, ada lima pengemudi bersabar menunggu penumpang sambil ngobrol sana sini.
Mereka memahami, angkutan bentor menjadi pilihan terakhir, setelah berkembang ojol di Kebumen. Tarif ojol yang bisa lebih murah dan lebih cepat, dibandingkan bentor, menjadi alasan.
Mereka mengungkapkan, bentor karya pengusaha las di Kebumen, dibeli Rp 4 juta - Rp 5 juta, sepuluh tahun lalu.
“Sekarang dijual murah pun tidak ada yang mau beli,” ujar pengemudi bentor. Bentor yang ditenagai mesin pemarut kelapa atau ketela, pada awal kemunculannya di Kebumen cukup menjanjikan. Menjadi pengemudi bentor, bisa menutupi kebutuhan sehari-hari.
“Saya tidak berani keliling kota cari penumpang, tekor untuk beli pertalite,” ujar seorang pengemudi bentor yang diamini temannya.
Pengamatan koranbernas.id, tempat mereka menunggu tidak jauh dari Stasiun KA Kebumen. Persaingan dengan ojol motor dan mobil, serta ojek pangkalan di depan stasiun, mereka memilih bersabar di luar stasiun. Ketika Rumah Sakit dr Sudirman di Kelurahan Panjer, ojol belum berkembang, rezeki mereka masih lumayan. (*)