Jamaah Masjid Tertib Melaksanakan Protokol Kesehatan

Jamaah Masjid Tertib Melaksanakan Protokol Kesehatan

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA --  Protokol kesehatan kini tak sebatas imbauan melainkan seperti kewajiban dan semakin ketat. Ketentuan ini juga diberlakukan di wilayah Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta mengingat ada kecenderungan virus Corana merebak belakangan ini.

Terdapat beberapa warga terindikasi terpapar virus, sehingga ada masjid yang semula sudah aktif digunakan salat Jumat pekan lalu ditutup kembali.

Sedangkan Masjid Baiturrohim Jalan Sidokabul tidak jauh dari masjid yang ditutup itu, hanya beda gang, salat Jumat tetap berlangsung disertai protokol kesehatan.

“Setiap jamaah yang akan salat lima waktu dan mau wudhu wajib cuci tangan dengan sabun dulu sebelum melangkah masuk kawasan masjid,” kata Ustad Agus Haryanto, Ketua Takmir Masjid Baiturrohim menjawab koranbernas.id, Minggu (6/12/2020).

Takmir masjid memasang dua tempat cuci tangan dengan air mengalir. Tersedia pula hand sanitizer, satu di depan pintu utama masuk masjid, satu lagi di pintu masuk selasar terbuka selatan masjid.

Menurut Agus, meski tidak diawasi secara khusus hampir semua jamaah tertib melaksanakan protokol kesehatan. Semua mengenakan masker.

Karena airnya mengalir, bagi jamaah yang enggan ribet bisa langsung berwudhu di tempat mencuci tangan. Tetapi kebanyakan memilih bersuci diri di tempat wudhu yang lebih lapang.

Tes suhu badan

Meski sudah direnovasi tetapi setiap salat Jumat jamaah meluber sampai ke jalan. Selain warga setempat, masjid tersebut juga banyak dimanfaatkan karyawan kantor dan toko-toko di sekitar penggal Jalan Menteri Supeno.

“Pada setiap salat Jumat, kami juga memberlakukan pemantauan suhu badan jamaah,” kata Agus. Selain itu,  menjaga jarak sebagai salah satu unsur protokol kesehatan juga diberlakukan.

Masjid Baiturrohim relatif makmur jamaah. Terutama pada salat Subuh, Dhuhur dan Maghrib. Masjid tersebut juga dimakmurkan dengan kegiatan pendukung antara lain TPA untuk anak-anak, pengajian ibu-ibu serta bapak-bapak dengan waktu terpisah.

Juga Iqro' untuk ibu-ibu lanjut usia yang masih punya semangat tinggi belajar membaca Al Quran. Gurunya dari mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan serta Pondok Krapyak. Untuk sementara, kegiatan-kegiatan pendukung tersebut dihentikan. (*)