Badingah Tak Jera Soal Prokes Saat Pemungutan Suara

Badingah Tak Jera Soal Prokes Saat Pemungutan Suara

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL--Bupati Gunungkidul, Hj Badingah meminta pada semua masyarakat untuk tetap menegakkan protokol kesehatan, saat pemungutan suara pilkada Rabu (9/12/2020) mendatang. Hal ini sangat penting, karena pihaknya tidak ingin ada klaster baru pandemi Covid-19, akibat pesta demokrasi pilkada.

“Dimana-mana saya selalu bilang ini. Dan ini tetap saya ulangi lagi. Pokoknya kami tidak jera, untuk terus meminta pada masyarakat menegakkkan protokol kesehatan saat pemungutan suara. Bahkan sekarang ini ketika distribusi logistik dilakukan, protokol kesehatan harus tetap dijalankan. Jangan lupa pakai masker, sering cuci tangan dan jaga jarak dengan menghindari kerumunan,” kata Hj, Badingah ketika melepas armada truk yang melakukan distribusi logistik, di Halaman KPU Gunungkidul Kalurahan Piyaman, Wonosari, Minggu (6/12/2020).

Bupati juga berharap pada masyarakat untuk menyalurkan hak suaranya. Masyarakat juga diminta tetap tenang, dan jangan sampai terpecah belah, sehingga pelaksanaan pilkada bisa berjalan lancar. “Protokol kesehatan penting untuk ditegakkan, namun menjaga persatuan dan kesatuan, juga harus terjaga,” katanya.

Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani melaporkan bahwa distribusi logistik di hari pertama ini dengan sasaran 11 kapanewon terjauh, diantaranya Kapanewon Purwosari, Panggang, Paliyan, Saptosari, Rongkop, Tanjungsari, Patuk, Semanu, Playen, dan Girisubo. Sedang untuk Senin (7/12/2020) sebanyak 7 kapanewon lainnya, meliputi Kapanewon Ponjong, Karangmojo, Semin, Ngawen, Gedangsari, Nglipar dan Wonosari.

Pada hari pertama ini yang didistribusikan berupa alat kelengkapan pemungutan suara.

“Untuk Alat Pelindung Diri (APD) untuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) sudah selesai dikirimkan sejak beberapa hari yang lalu,” katanya.

Pihaknya optimis pendistribusian akan selesai dalam dua hari ini. Pendistribusian sendiri melibatkan lima armada dengan pengawalan ketat aparat keamanan.

Dengan pemilih yang berjumlah lebih dari 500 ribu jiwa, KPU membangun 1.900 TPS. Disinggung mengenai pemilih yang berada di rumah sakit atau sedang menjalani karantina karena terpapar Covid-19, Hani menyebut pihaknya dalam dua hari kedepan akan melakukan pendataan wilayah yang memiliki pasien terkonfirmasi positif.

Jika pasien ingin memberikan hak suaranya, nantinya petugas KPPS terdekat didampingi dari Dinas Kesehatan atau Gugus Tugas penanganan Covid-19 akan mendatangi lokasi.(*)