Terapkan Prokes Ketat, Hasil Pilkada Kebumen Harus Diterima

Terapkan Prokes Ketat, Hasil Pilkada Kebumen Harus Diterima

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Bupati KH Yazid Mahfudz meminta semua pihak menerima apapun hasil dari Pilkada Kebumen. Hal itu disampaikan Bupati usai melakukan monitoring pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Kebumen di RSUD Dr Soedirman, Kebumen, Rabu (9/12/2020)

" Apapun hasilnya ini adalah yang terbaik bagi Kabupaten Kebumen dan bagi masyarakat," kata Yazid Mahfudz.

Memilih bupati dan wakil bupati adalah  hak rakyat Kebumen sepenuhnya.  Kareanya  apapun hasilnya, semua pihak harus menghargai.

Bupati Yazid mengapresiasi penyelenggara Pemilu yang telah menyelenggarakan Pilkada Kebumen dengan menerapkan protokol kesehatan. Sehingga diharapkan tidak akan ada klaster baru Covid-19 dari Pilkada Kebumen.

" Saya melihat masyarakat dan petugas menerapkan protokol kesehatan. Alhamdulillah semua berjalan lancar," kata Yazid.

Monitoring tersebut diikuti oleh Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang, Kepala Kejari Kebumen Slamet Riyanto. Serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kebumen.

Monitoring persiapan Pilkada sendiri dibagi menjadi tiga tim. Tim I yang dipimpin oleh Bupati Yazid Mahfudz, memantau di wilayah Kecamatan Ambal, Buluspesantren dan RSUD Dr Soedirman Kebumen.

Arif-Rista Raih 61 Persen

Tim pemenangan dan pasangan calon bupati Arif dan Ristawati P,  Rabu ( 9/12/2020) malam menyatakan, berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan, Paslon Arif - Rista meraih suara 61 persen, sementara kolom kosong 39 persen.

" Hal ini sebagai amanah, " kata Arif, dalam pernyataan persnya.

Berdasarkan hasil Si rekap KPU, yang dihimpun koranbernas.id, kolom kosong di Kabupaten Kebumen meraih suara dengan persen tase tertinggi dibandingkan daerah lain dengan paslon tunggal. Data Si rekap yang di update jam 23.23, paslon meraih 59,9, sedangkan kolom kosong 39,1. Jumlah suara sah yang masuk baru dari 1049 TPS, dari 3155 TPS. Perolehan suara kolom kosong di Kebumen tertinggi, dibandingkan Kota Semarang, Sragen, Boyolali, dan Wonosobo.(*)