Tasyakuran Lolos Pemilu, Partai Ummat DIY Ziarah ke Makam KHA Dahlan dan Berbagi dengan Anak Yatim

Tasyakuran Lolos Pemilu, Partai Ummat DIY Ziarah ke Makam KHA Dahlan dan Berbagi dengan Anak Yatim

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT setelah dinyatakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) lolos sebagai partai politik (parpol) peserta Pemilu 2024 dengan nomor urut 24, jajaran pengurus, kader serta simpatisan Partai Ummat DIY mengadakan tasyakuran, Sabtu (7/1/2023).

Acara itu diawali ziarah ke makam pendiri persyarikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, di Karangkajen Yogyakarta, dilanjutkan berbagi dan doa bersama anak-anak di Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Jalan Lowanu Yogyakarta.

Kepada wartawan, Ketua DPW Partai Ummat DIY, Dwi Kuswantoro, menyampaikan tasyakuran kali ini merupakan inisitif jajaran pengurus DPW, DPD dan DPC se-DIY. Menariknya, kegiatan itu semata-mata dilandasi semangat Al-Ma’un sebagaimana yang diajarkan oleh Kiai Ahmad Dahlan.

“Kita adakan tasyakuran kecil-kecilan bersama anak-anak yatim Panti Asuhan Putra Muhammadiyah. Partai Ummat senantiasa bersama orang miskin, anak yatim, duafa, mustadafin (orang yang lemah atau dilemahkan). Itu semangat yang kita bangun,” kata Dwi didampingi Sekretaris DPW Partai Ummat DIY, . Iriawan Argo Widodo.

Menjawab pertanyaan persiapan setelah lolos verifikasi KPU, Dwi menjelaskan Partai Ummat DIY sebenarnya sudah sangat siap sejak sebelum verifikasi. “Insyaallah kita segera membangun struktur sampai tingkat ranting, desa dan dusun, level paling bawah,” ujarnya.

Dwi menegaskan, Partai Ummat bukan hanya sebagai penggembira saja melainkan penuh keyakinan mampu berkiprah lebih besar sebagai peserta Pemilu 2024.

Mengenai adanya salah seorang pengurus salah satu parpol di DIY yang menyatakan tidak takut tergerus oleh Partai Ummat, Dwi menyampaikan Partai Ummat berbeda karena mengusung rahmatan lil alamin sehingga memiliki ceruk suara lebih besar, bukan saja dari ceruk Muhammadiyah tetapi dari ceruk yang lain.

Menurut Dwi, pada prinsipnya setiap orang tidak bisa terlepas dari peran guru, orang tua termasuk orang tua asuh. “Seperti halnya anak-anak yatim, kita ini dididik oleh orang tua asuh dan guru. Kita bisa seperti ini karena ada orang tua kita, ada guru, mentor, guru politik kita. Tidak bagus kalau mengatakan guru kita ini sepertinya kok kerdil sekali pernyataannya. Tidak etis. Beda pendapat itu hal biasa tetapi menghormati guru dan orang tua adalah kewajiban kita,” tambahnya.

Sejak didirikan oleh Prof Dr HM Amien Rais, kata Dwi, Partai Ummat memang menyertakan eksponen dari berbagai parpol termasuk dari PAN (Partai Amanat Nasional) dan PBB (Partai Bulan Bintang) maupun beberapa eksponen PPP (Partai Persatuan Pembangunan) serta eksponen keumatan yang belum masuk parpol.

Dengan begitu, lanjut Dwi, ceruk suara Partai Ummat sudah pasti lebih luas dan lebar sehingga tidak merasa berebut. Yang pasti, kompetisi adalah hal biasa, mengingat di DIY Muhammadiyah kuat, pasti irisannya lebih tebal.

“Semangat kita, ingin betul-betul tampil DIY. Kita tidak mengambil ceruk siapa pun. Kita berlomba-lomba dalam kebaikan, fastabiqul khairat, insyaallah akan menjadi peserta pemilu yang sangat diperhitungkan. Target kita tiga besar di DIY,” kata Dwi.

Jajaran Partai Ummat DIY foto bersama anak yatim di  Panti Asuhan Putra Muhammadiyah Lowanu Yogyakarta. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Lebih lanjut, Dwi Kuswantoro menjelaskan target tiga besar itu berdasarkan realitas. Semua bersyukur drama politik di tingkat nasional itu hikmahnya sangat luar biasa besar, terbukti hari ini publik sangat antusiasme melihat Partai Ummat serta ingin masuk Partai Ummat.

“Bahkan banyak tokoh penuh antusiasme memberikan pertanyaan ke kami. Atensinya luar biasa ketika Partai Ummat sempat dinyatakan tidak memenuhi syarat. Hikmahnya, ternyata kita diberi panggung yang lebih luas, Pak Amien menyampaikan bisik-bisik di Jakarta, Partai Ummat akan menjadi semakin besar,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Dwi menekankan semua kader Partai Ummat begitu sudah menjadi besar jangan lantas jumawa dan sombong namun tetap tawaduk.

Insyaallah kita akan terus konsisten di jalur bersama anak yatim, orang miskin, mustadafin. Kami yakin maih banyak orang membutuhkan advokasi politik, lawan kezaliman tegakkan keadilan. Kita ini rumah besar, siapa pun yang sepakat silakan bergabung ke Partai Ummat,” tandasnya. (*)