Instalasi Pengolahan Limbah Bantuan Denmark di Klaten Terbengkalai

Tanggung jawab terhadap bantuan itu masih berada pada kontraktor dari Denmark.

Instalasi Pengolahan Limbah Bantuan Denmark di Klaten Terbengkalai
Instalasi Pengolahan Limbah onggok bantuan Denmark di Desa Daleman Kecamatan Tulung yang terbengkalai dan gagal. Belum sempat digunakan, bantuan itu sudah rusak. (masal gurusinga/koranbernas.id)
Instalasi Pengolahan Limbah Bantuan Denmark di Klaten Terbengkalai

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Instalasi Pengolahan Limbah onggok bantuan Pemerintah Denmark kepada perajin soun di Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten saat ini kondisinya terbengkalai dan memprihatinkan.

Sejak selesai dibangun beberapa tahun silam, instalasi tersebut belum pernah digunakan. Ironisnya, banyak peralatan yang rusak bahkan hilang.

Gagalnya bantuan tersebut diungkapkan perangkat Desa Daleman, Kamis (16/1/2025). "Instalasi itu gagal (total). Listriknya saja sudah diputus dan peralatan banyak yang hilang. Untuk mengolah limbah onggok itu menjadi biogas, harus ada bahan campuran lain dan tidak serta merta dari limbah onggok saja," kata perangkat desa tersebut.

Kepala Desa Daleman, Mursito, mengatakan berdasarkan beberapa pertimbangan bantuan itu tidak bisa dilanjutkan. Salah satunya karena jumlah pengusaha yang turun drastis efek corona sehingga banyak yang berhenti produksi sehingga jumlah limbah cair turun.

Anggaran operasional

Apabila dilanjutkan maka tidak memenuhi konsumen gas yang dampaknya tidak menutup kebutuhan anggaran operasional IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).

Beberapa warga Desa Daleman saat ditemui di sekitar lokasi instalasi juga mengaku prihatin karena sudah mendapat bantuan tapi hanya sia-sia karena tidak bisa dimanfaatkan.

"Bagaimana tidak prihatin. Sudah dapat bantuan dan tinggal mengoperasikan, malah kondisinya jadi seperti ini. Banyak yang rusak, hilang dan tidak terawat menjadi semakin," ujar warga.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Klaten, Srihadi, mengatakan tanggung jawab terhadap bantuan itu masih berada pada kontraktor dari Denmark. "Belum ada penyerahan dari Denmark ke kementerian (Kementerian Lingkungan Hidup)," katanya.

Pengamatan di lapangan, Instalasi Pengolahan Limbah onggok bantuan dari Denmark tersebut tertutup semak belukar dan tidak terawat, bahkan beberapa bangunan tampak rusak. (*)