Tekan Risiko Bencana, Pengurus Kaltana Margodadi Dikukuhkan

Tekan Risiko Bencana, Pengurus Kaltana Margodadi Dikukuhkan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sebagai bentuk antisipasi menghadapi risiko bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman melaksanakan gladi lapang, Jumat (24/2/2023). Kegiatan berbentuk simulasi bencana itu melibatkan masyarakat setempat.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa hadir meninjau sekaligus mengukuhkan 25 pengurus Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana) Margodadi Kapanewon Seyegan.

Danang menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan gladi lapang dan pengukuhan pengurus Kaltana Margodadi, Danang menilai, pembentukan kepengurusan dapat menjadi penambah semangat untuk memberikan pendampingan dan pertolongan saat terjadi bencana.

“Dengan pengukuhan ini tentunya menambah semangat dan kreativitas dari Kaltana Margodadi untuk selalu memberikan pendampingan dan pertolongan saat bencana terjadi di kalurahan ini,” kata Danang.

Sebagai tindak lanjut, Danang menyampaikan dukungan untuk mengukuhkan semua kalurahan di Kabupaten Sleman menjadi Kalurahan Tangguh Bencana. Terlebih secara letak geografis kabupaten ini berada di kawasan rawan bencana sehingga dengan kehadiran pengurus Kaltana Margodadi diharapkan risiko kerugian bencana dapat diminimalisir.

“Dengan gladi lapang ini juga diharapkan bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat bila sewaktu-waktu bencana hadir. Kita atasi bersama,  karena kita tidak tahu kapan terjadinya bencana,” kata Danang.

Tujuh ancaman

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Sleman, ST Haenry Dharma Widjaja, menjelaskan terdapat tujuh ancaman bencana alam di Kabupaten Sleman di antaranya, erupsi Gunung Merapi, tanah longsor, banjir lahar dingin, angin kencang, kebakaran, kekeringan dan gempa bumi.

“Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana dan meningkatkan peran masyarakat, khususnya kelompok yang berisiko dalam rangka mengurangi risiko bencana,” jelas Haenry.

Sebagai langkah penanggulangan risiko dari bencana tersebut, BPBD Sleman saat ini telah membentuk sebanyak 72 Kalurahan Tangguh Bencana. Pembentukan Kaltana masih akan terus dilanjutkan dengan target di akhir 2023 sebanyak 82 Kalurahan.

Lurah Margodadi, Djalmo Susilodiprodjo, menambahkan masyarakat Margodadi melakukan persiapan gladi lapang selama lima hari. Pelaksanaannya melibatkan sejumlah warga yang terdiri dari Linmas, tokoh masyarakat, karang taruna dan perangkat desa.

Baginya, tingginya antusiasme dari masyarakat melaksanakan kegiatan itu menjadi kebanggaan tersendiri. Dia berharap, kesiapsiagaan dan kesadaran masyarakat semakin meningkat menghadapi bencana alam maupun non-alam.

“Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada teman-teman pengurus dan Pemerintah Kabupaten Sleman yang sudah memberikan dukungan terhadap pelaksanaan gladi lapang ini. Semoga kesiapsiagaan dan kesadaran kita semakin baik dalam menghadapi bencana khususnya di kawasan Margodadi,” kata Djalmo. (*)