Ini Upaya Pemkab Sleman Percepat Digitalisasi Transaksi di Pasar Tradisional

Ini Upaya Pemkab Sleman Percepat Digitalisasi Transaksi di Pasar Tradisional

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Demi percepatan digitalisasi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman bersama paguyuban pedagang pasar dan pedagang kaki lima (PKL) se- Kabupaten Sleman melakukan kunjungan ke Pasar Potrojayan, Prambanan, Selasa (17/1/2023).

Kegiatan ini merupakan upaya Pemkab Sleman untuk memberikan ilustrasi atau gambaran digitalisasi pasar utamanya penerapan QRIS oleh konsumen maupun pedagang saat bertransaksi.

“Kunjungan kali ini agar teman-teman paguyuban pedagang pasar dan PKL se-Kabupaten Sleman sejumlah 127 orang ini bisa melihat langsung transaksi dengan menggunakan QRIS di Pasar Potrojayan,” kata Mae Rusmi Suryaningsih, Kepala Diseprindag Sleman.

Mae Rusmi menyebut QRIS sudah digunakan di sejumlah tempat seperti foodcourt (Pujasera atau Pusat Jajanan Serba Ada) Denggung, PKL Malam dan sejumlah pasar tradisional.

Sejauh ini telah diterapkan penggunaan QRIS di delapan pasar tradisional dari total 42 pasar binaan Disperindag Kabupaten Sleman.

“Di Kabupaten Sleman ada sekitar 80 pasar, di bawah binaan Disperindag ada 42 pasar yang rencananya tahun 2023 akan dilakukan percepatan digitalisasi,” kata Mae Rusmi.

Tidak menutup kemungkinan, lanjut dia, pada  tahun berikutnya Dinas Perindag akan merangkul pasar tradisional lain termasuk pasar desa demi percepatan digitalisasi guna menciptakan kondisi ekonomi digital di kabupaten ini.

Mae Rusmi berharap digitalisasi pasar akan mempermudah transaksi masyarakat dan mengenalkan para pedagang untuk transaksi digital tanpa manual lagi.

“Harapannya banyak kaum milenial, kaum muda yang males bawa duit itu mau ke pasar tradisional,” tambah Mae Rusmi.

Salah seorang peserta kunjungan pedagang dari Pasar Sambilegi, Arum, mengatakan dari kunjungan ini diperoleh manfaat tentang penerapan QRIS sebagai salah satu langkah percepatan digitalisasi pasar.

“Kunjungan ini menjadi pelajaran bagi kami pedagang se-Sleman untuk menerapkan digitalisasi di pasar kami, Pasar Sambilegi,“ kata Arum. (*)